Agung Nugroho, Aktivis 98: Pernyataan Hasto soal Pilpres Tak Bisa Jadi Rujukan, Kecuali yang Bicara Megawati

Pernyataan Hasto soal Pilpres Tak Bisa Jadi Rujukan
Ketua Relawan Kesehatan Indonesia (Rekan Indonesia) Agung Nugroho
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id – Ketua Relawan Kesehatan Indonesia (Rekan Indonesia) Agung Nugroho menyoroti pernyataan Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto yang berpendapat dua paslon dengan satu putaran Pilpres 2024 lebih ideal.

Agung menilai pernyataan Hasto tersebut tidak bisa dijadikan pegangan karena bukan sikap resmi PDI Perjuangan.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

“Kecuali yang berbicara Megawati Soekarnoputri, karena di PDI Perjuangan statement Megawati adalah sikap resmi partai,” kata Agung dalam keterangan tertulisnya, Jumat (26/8).

Agung yang merupakan aktivis 98 mengatakan, publik tentunya memahami sepak terjang politik Hasto selama ini yang tidak menyukai Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Sebab Hasto pada Pilkada DKI 2017 lalu merupakan pendukung berat Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

“Hasto juga mendorong Ganjar Pranowo maju Pilpres 2024,” kata Agung.

Selain itu, dari pandangan Agung, soal

dua paslon dengan satu putaran Pilpres 2024 bukan PDIP Perjuangan yang takut, melainkan Hasto sendiri.

Sebab Ganjar Pranowo yang didukung habis-habisan oleh Hasto akan kehilangan momentumnya. Padahal Hasto sebagai penyambung politik Istana ke PDI Perjuangan sangat berhasrat agar yang dicalonkan Megawati pada Pilpres adalah Ganjar Pranowo, bukan Puan Maharani.

“Apalagi saat ini, komunikasi PDI Perjuangan dengan Anies Baswedan semakin cair, terutama di keluarga Megawati,” kata Agung.

Agung melihat ada sisi emosional antara Megawati dengan Anies Baswedan, dimana saat masih kanak-kanak, putri proklamator Bung Karno itu sering diajak ayahnya berkunjung ke rumah kakeknya Anies Baswedan, AR Baswedan.

“Bahkan Megawati sering minta gendong kakeknya Anies Baswedan itu,” kata Agung.

Komunikasi yang baik tersebut pun terus berlanjut sampai saat ini. Publik tentunya bisa menyaksikan betapa nyamannya Puan Maharani saat duduk disamping Anies Baswedan waktu nonton balap mobil listrik Formula E pada 6 Juni 2022 lalu.

“Bahkan Puan di depan publik berkali-kali mengatakan tidak ada persoalan pribadi dan politik dengan Gubernur DKI tersebut,” kata Agung.

Dari bacaan Agung, tentunya PDI Perjuangan akan mengikuti kehendak rakyat dan mematuhi konstitusi, dimana saat ini rakyat menginginkan memiliki lebih dari dua paslon capres-cawapres pada Pilpres 2024.

“Terlebih lagi konstitusi negara kita tidak mengatur harus dua paslon saja,” demikian Agung.

 

 

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *