Dia Pikir Bisa Selamatkan Suaminya’ Guru Besar UI Sebut Putri Sulit Jujur Demi Lindungi Sambo

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id – Pengakuan Putri Candrawathi terkait pembunuhan Brigadir J menuai sorotan dari berbagai pihak.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Salah satunya Guru Besar UI sekaligus Pengajar Gender dan Hukum, Prof Sulistyowati Irianto mengatakan bahwa Putri Candrawathi akan sulit berkata jujur.

Putri Candrawathi akan terus berusaha melindungi sang suami Ferdy Sambo.

Menurut Prof Sulistyowati Irianto, Putri Candrawathi mengira langkahnya ini akan bisa menyelamatkan Ferdy Sambo.

Lebih lanjut, Prof Sulistyowati menyebut peluang Putri Candrawathi untuk jujur itu akan sangat tergantung bagaimana ia merespon ikatan-ikatan budaya yang ada.

“Dia sebagai istri yang harus patuh terhadap suami, karena itu sudah berpuluh-puluh tahun ada di dalam kepalanya.

Jadi backstage dan frontstage nya itu bisa sukar untuk dijembatani,” tuturnya dilansir dari tayangan ROSI di Kompas TV, Sabtu.

Dirinya juga mengungkap alasan seorang Putri Candrawathi sulit untuk jujur menceritakan hal yang sesungguhnya.

“Karena dia sudah diindoktrinasi kan dalam pola pengasuhan bahwa suami itu adalah orang yang memiliki dirimu, jadi kau walau bagaimana pun harus menyelamatkan suamimu,” bebernya.

Meski begitu, ia berharap bahwa Putri Candrawathi bisa menyampaikan ke jujuran.

Tak hanya itu, Sulistyowati Irianto juga menilai bahwa dalam hal ini diamnya seorang Putri Candrawathi juga barang kali bisa dilihat sebagai zona nyamannya.

“Dibilang akting bisa juga, masyarakat kan membenci perempuan dua kali lebih besar daripada laki-laki,” kata dia.

Meski begitu, ia melihat kecenderungan yang terjadi pada Putri adalah zona nyaman.

“Dia kurang mampu untuk mengatakan hal-hal yang tidak berada dalam kendali suaminya.

Jadi suaminya itu adalah orang yang dilihat dalam keadaan apapun dicintai ya.

Jadi dia saya kira kurang memiliki keberanian untuk itu,” bebernya.

Ia juga mengurai soal latar belakang Putri Candrawathi yang juga merupakan anak seorang pensiunan Jenderal TNI.

“Pada umumnya gambarannya adalah, Ibu Putri seperti perempuan lain, berada atau mengalami pola pengasuhan sejak kecil itu disyaratkan untuk patuh, mengabdi kepada ayahnya, kakak laki-lakinya, kepada suaminya, bahkan ada konsep lain secara budaya di mana-mana berlaku, bahwa istri itu adalah milik dari suami,” ungapnya.

Dalam hal ini, lanjut dia, barnagkali karena pola pengasuhan kemudian menjadi dewasa bersama dengan suaminya yang dalam posisi dan pangkat tinggi.

“Dia tetap berbudaya semacam itu, pengabdian.

Sehingga barangkali dia berada dalam posisi tidak punya pilihan untuk berkata-kata , untuk melakukan sesuatu sehingga jalan yang diambil oleh dirinya adalah diam.

Diam itu dia pikir akan menyelamatkan suaminya, menyelamatkan dia, dan terutama anak-anaknya,” tandasnya.

Seperti diketahui, Putri telah menjalani pemeriksaan mulai pukul 11.00 WIB Jumat (26/8/2022) hingga pukul 01.00 WIB Sabtu dini hari.

Pengacara Putri, Arman Hanis menyebut kliennya mengaku jika ia adalah korban pelecehan Brigadir J.

“Ibu PC menjelaskan dalam pemeriksaan bahwa beliau adalah korban tindakan asusila atau kekerasan seksual dalam perkara ini.

Itu dalam BAP disampaikan seperti itu,” kata Arman Hanis dilansir TribunnewsBogor.com dari Tribunnews.com, Sabtu (27/8/2022).

Dalam pengakuannya itu, Putri Candrawathi juga mengurai cerita soal insiden di Magelang.

Insiden itu diduga jadi awal mula niatan Ferdy Sambo menghabisi nyawa Brigadir J.

“Keterangan klien kami juga sudah dicatat oleh penyidik dalam BAP tersebut, sekaligus penjelasan kronologis kejadian yang terjadi di Magelang,” imbuh Arman Hanis.

Dipatahkan Ex Pengacara Bharada E

Cerita soal dugaan tindak asusila Brigadir J terhadap Putri Candrawathi di Magelang itu sontak disorot khalayak.

Bak ikut gusar mendengar isu tersebut, mantan pengacara Bharada E yang pernah berbincang langsung dengan penembak Brigadir J, Deolipa Yumara turut berbicara.

Dalam wawancara di tayangan TV One News, Deolipa Yumara menyebut mantan kliennya, Bharada E tidak pernah mengungkap kesaksian soal insiden gendong menggendong di Magelang.

Karenanya saat mendengar kronologi kejadian dari anggota DPR RI itu, Deolipa Yumara ragu.

Menurut Deolipa, cerita tersebut adalah karangan Kuwat Maruf, sopir Putri Candrawathi yang juga jadi tersangka pembunuhan berencana Brigadir J.

” Bharada E enggak ngomong begitu, dia enggak tahu. Jadi bopong membopong itu salah satu kebohongan yang dibikin Kuwat kelihatannya,” ungkap Deolipa Yumara.

Bukan tanpa alasan Deolipa Yumara mematahkan kesaksian Putri Candrawathi soal dugaan asusila itu.

Pria berambut keriting itu menyebut tak masuk akal jika ada ajudan yang berani melakukan tindak asusila kepada istri bosnya.

“Mana ada seorang ajudan berani bopong Putri, dia kan bhayangkari bintang dua, itu propaganda, dibikin skenario.

Si Kuwat ini pengin jadi bos di antara para ajudan.

Mungkin kemarin ada berantem sama Yosua, kesal.

Karena di rumah itu cuma ada Putri, Yosua dan Kuwat, bertiga,” imbuh Deolipa Yumara.

Terkait ‘skenario’ tindak asusila itu, Deolipa Yumara menduga hal tersebut adalah skenario dari Kuwat Maruf.

Sebab tokoh yang jadi penyebab kericuhan antara keluarga Ferdy Sambo dengan Brigadir J adalah Kuwat Maruf.

“Putri maupun si Kuwat dan Ricky, Sambo membuat skenario.

Itu enggak bisa kita memakai kesaksian, apalagi mereka tersangka.

Jadi untuk motif enggak bisa pelecehan seksual.

Putri tukang bohong juga, Sambo tukang bohong juga, Kuwat juga,” kata Deolipa Yumara.

 

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *