Inilah Kisah Ka’bah Tanpa Hajar Aswad selama 22 Tahun

Ka’bah Tanpa Hajar Aswad
Ka’bah Tanpa Hajar Aswad
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Dalam perjalanan sejarahnya, Hajar Aswad ini pernah dicuri oleh sekelompok pemberontak sehingga 22 tahun Ka’bah tanpa batu mulia itu

Hajinews.id Hajar Aswad merupakan batu berwarna hitam yang terdapat di pojok bangunan Ka’bah. Batu mulia ini diyakini oleh umat muslim berasal dari surga dan memiliki banyak keberkahan. Dalam satu hadis dijelaskan,

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « نَزَلَ الْحَجَرُ الأَسْوَدُ مِنَ الْجَنَّةِ وَهُوَ أَشَدُّ بَيَاضًا مِنَ اللَّبَنِ فَسَوَّدَتْهُ خَطَايَا بَنِى آدَمَ »

Artinya, “Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Hajar aswad turun dari surga padahal batu tersebut begitu putih lebih putih daripada susu. Dosa manusialah yang membuat batu tersebut menjadi hitam.” (HR Aswad)

Tahukah anda? Dalam perjalanan sejarahnya, Hajar Aswad ini pernah dicuri oleh sekelompok pemberontak sehingga 22 tahun Ka’bah tanpa batu mulia itu.

Dilansir laman BPKH, dikisahkan, salah seorang tokoh dari golongan Qaramithah (salah satu sekte Syi’ah Ismailiyah) bernama Sulaiman bin Abu Said al-Husain al-Janabi bertanggung jawab atas kerusakan yang diperbuatnya di Makkah, yaitu melakukan perampasan, pembunuhan, sampai mencuri Hajar Aswad pada 317 M.

Kisah kekejaman Sulaiman bin Abu Said al-Husain al-Janabi beserta pasukannya ini terekam jelas dalam kitab-kitab sejarah Islam, seperti oleh Ibnu Katsir dalam Al-Bidayah wan Nihayah.

Tepat pada pada 8 Dzulhijah 317 H, kelompok Qaramithah melancarkan huru-hara di Tanah Haram. Mereka merampok dan membantai kaum muslim yang sedang menunaikan ibadah haji.

Beberapa jemaah haji mencoba menyelamatkan diri dengan memegangi kiswah Ka’bah, akan tetapi Qaramithah berhasil mencapainya dan membunuh satu persatu. Pedang-pedang milik Qaramithah menebas tanpa ampun.

Orang-orang yang sedang malaksanakan tawaf pun tak luput dari sasaran Abu Thahir al-Janabi dan pasukannya. “Bahkan, di antara korban yang meninggal akibat keganasan kaum Qaramithah itu juga terdapat para ulama ahli hadis,” ujar Sejarawan Ashim.

Pada tragedi berdarah ini berujung dengan dicongkelnya Hajar Aswad dari tempat semua di Ka’bah dan dibawa Abu Thahir ke daerahnya. Berikutnya, batu hitam yang penuh berkah tersebut berada di dalam penguasaan Syiah selama 22 tahun.

Pada 339 H, Hajar Aswad akhirnya dikembalikan ke tempatnya semula di Makkah. Wallahu a’lam bishawab.[]

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *