PD IPHI Kota Bandung Pelopor Lomba Manasik Haji

PD IPHI Kota Bandung Pelopor Lomba Manasik Haji (foto: hajinews/Ingeu)
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



BANDUNG, Hajinews.id — Pengurus Daerah Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (PD IPHI) Kota Bandung melaksanakan perlombaan manasik haji yang diikuti oleh 200 peserta, pada Selasa (30/8/2022), di Jalan Purwakarta 173, Antapani, Bandung.

Wakil Ketua Dua yang sekaligus menjadi ketua panitia perlombaan manasik, H. Sopanji mengungkapkan kegiatan lomba manasik haji ini se-Indonesia baru IPHI kota Bandung yang melaksanakan, dengan kata lain PD IPHI kota Bandung menjadi pelopor perlombaan manasik.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

PD IPHI Kota Bandung Pelopor Lomba Manasik Haji (foto: Hajinews/Ingeu)

“Yang melombakan manasik haji ini se-Indonesia baru kota Bandung. Saya kira dari tempat lain belum pernah ada,” ucap Sopanji kepada redaksi Hajinews, Selasa (30/8/2022).

Sopanji mengaku ada banyak pihak yang menanyakan perihal hal apa yang harus dinilai dalam perlombaan, ia menjelaskan, penilaian yang diambil meliputi penguasaan doa, penguasaan lapangan, keseragaman, kekompakan, dan semangat peserta.

Sementara alasan mengapa IPHI Kota Bandung mengadakan perlombaan manasik haji, menurut Sopanji selain sebagai bentuk pelatihan yang telah ada di dalam program kerja IPHI sesuai hasil muktamar, jika dikemas dalam bentuk lomba peserta lebih semangat terutama karena memperebutkan hadiah. Hal ini tak lepas dari bentuk perhatian IPHI lantaran di Indonesia rata-rata jemaah haji kurang penguasaan tatacara pelaksanaan ibadah haji saat di tanah suci.

Karena pembatasan dari Satgas Covid, 200 peserta yang terbagi menjadi 40 regu dan terdiri dari organisasi-organisasi islam dan PC Kecamatan se-Bandung ini memperebutkan juara 1 hingga harapan 3, dimana hadiah utamanya senilai Rp2 juta rupiah.

Adapun Sopanji mengungkapkan harapan PD IPHI setelah perlombaan berakhir, akan terbentuk haji mandiri tidak bergantung pada pembimbing.

“Pada umumnya haji Indonesia itu yang berangkat ke tanah suci modalnya hanya dua. Kesehatan badan dan punya uang kadang-kadang ilmu mengenai manasik haji terlupakan. Sehingga banyak jemaah haji jemaah haji dari Indonesia di sana itu kebingungan, oleh karena itu IPHI memberikan pembekalan, memberikan bimbingan maksudnya supaya terbentuk haji mandiri. Kalau jemaah haji sudah pintar, sudah mengetahui mengenai manasik haji gak usah lagi pakai pembimbing. Karena pakai pembimbing itu sebetulnya kekhusuan kurang, tapi kalau kita berdoa sendiri dangan hati sendiri itu lebih khusu,” tandasnya.(Ingeu)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *