Amerika Sangat Frustasi dengan Rusia

Amerika Sangat Frustasi dengan Rusia
Amerika Sangat Frustasi dengan Rusia
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id – Rusia tampaknya telah menjadi mitra penerbangan luar angkasa yang membuat frustrasi. Dua mantan administrator dari Badan Penerbangan dan Antariksa (NASA), Jim Bridenstine dan Charles Bolden, menggambarkan memiliki hubungan yang tegang dengan mitra utama Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).

Perlombaan luar angkasa Uni Soviet (kini, Rusia) dan Amerika Serikat (AS).© VIVA

Padahal pejabat NASA mengatakan bahwa hubungan dengan Rusia mengenai ISS berlanjut seperti biasa akhir-akhir ini, meski banyak kemitraan antariksa Rusia telah melemah atau bubar setelah invasi berkelanjutan negara itu ke Ukraina.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Rusia juga telah mengambil tindakan luar angkasa yang kontroversial baru-baru ini, misalnya melakukan uji coba rudal anti-satelit pada November 2021, menciptakan awan puing-puing baru yang mengancam ISS untuk beberapa kali.

Bridenstine dan Bolden mengatakan ada masalah mendalam dengan Rusia selama masa jabatan mereka selama berada di pucuk pimpinan NASA, mengutip dari situs Space, Kamis, 1 September 2022.

Mereka menyebut untuk melihat dengan cermat kemitraan internasional dengan agensi luar angkasa Rusia selama program eksplorasi Bulan Artemis yang saat ini sedang berlangsung.

“Saya akan memberi tahu Anda bahwa kebijakan negara kami terhadap Rusia ketika mempertimbangkan penerbangan luar angkasa rasanya seperti skizofrenia,” kata Bridenstine.

Skizofrenia adalah gangguan yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berpikir, merasakan, dan berperilaku dengan baik.

Bridenstine sendiri memimpin NASA antara April 2018 hingga Januari 2021.

Ia mengkritik NASA karena terlalu bergantung pada Rusia selama beberapa dekade, karena tidak mengembangkan alternatif kru komersial setelah program pesawat ulang-alik berakhir pada 2011.

Situasi tersebut mengharuskan NASA untuk membeli kursi di pesawat ruang angkasa Soyuz Rusia sampai SpaceX Crew Dragon siap untuk terbang, yang sukses membawa manusia pada Mei 2020.

Bridenstine mengatakan bahwa kongres membuat kesalahan yang sama sehubungan dengan ISS karena Rusia mengatakan akan menarik diri setelah 2024 untuk fokus membangun stasiun luar angkasa milik Rusia.

Dia menyatakan kekhawatiran bahwa stasiun komersial yang didanai NASA tidak akan siap pada waktunya untuk mengisi celah dalam penelitian orbit Bumi rendah

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *