Akhirnya Terungkap Alasan Rusia Sesungguhnya Serang Ukraina

Alasan Rusia Serang Ukraina
Alasan Rusia Serang Ukraina
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id – Pemerintah Rusia mengaku sama sekali tidak berniat untuk mengerahkan kekuatan militernya ke Ukraina. Berbagai upaya sudah dilakukan secara maksimal, namun pada akhirnya skenario terburuk ini terpaksa dilakukan, karena Ukraina sama sekali tidak berniat menjalankan perjanjian Minsk yang pernah disepakati bersama.

Kantor berita Rusia, TASS merilis pernyataan Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova yang menyebutkan Rusia sudah melakukan yang terbaik untuk menghindari peperangan dengan negara tetangganya tersebut.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

“Selama bertahun-tahun kami terus mengatakan bahwa kami melakukan segalanya untuk mencegah situasi [di Ukraina] merosot, dari degradasi, dan kemudian untuk menghindari skenario yang kuat,” kata Maria, saat berbicara di maraton pendidikan Znaniye (Pengetahuan) pada hari Jumat, 1 September 2022.

Zakharova percaya bahwa perjanjian Minsk adalah kesempatan bagi Kiev, tetapi pihak berwenang Ukraina sejak awal tidak berniat untuk mengimplementasikan rencana ini.

Ditambahkan Zakharova, Sekretaris Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional Alexey Danilov awal pekan ini membuat pernyataan bahwa rezim Kiev tidak pernah memiliki rencana untuk mengimplementasikan perjanjian Minsk.

Perjanjian Minsk atau yang dikenal dengan Protokol Minsk I dan II, merupakan rangkaian perjanjian yang dirancang dan ditandatangani bersama untuk mengakhiri perang separatis Luhanks (LPR) dan Donetsk (DPR) dulungan Rusia dengan Ukraina pada tahun 2014.

Perjanjian ini turut ditandatangani oleh permimpin Republik Rakyat Luhansk dan Republik Rakyat Donetsk walaupun status kemerdekaan keduanya belum diakui.

Perjanjian Minsk II yang ditandatangani pada tanggal 5 September 2014 di kota Minsk, Belarusia ini menyepakati gencatan senjata dan pemberian status otonomi bagi beberapa daerah di Donbass serta mengembalikan kendali perbatasan kepada Ukraina

Namun pada tanggal 21 Februari 2022 Rusia resmi mengumumkan pengakuan terhadap Republik Rakyat Luhansk (LDR) dan Republik Rakyat Donetsk (DPR). Sehari kemudian, tepatnya tanggal 22 Februari 2022, Presiden Vladimir Putin menyatakan bahwa perjanjian Minsk “sudah tidak ada lagi” dan Ukraina yang harus disalahkan (bukan Rusia) atas keruntuhan mereka (Ukraina).

Setelah itu, pada tanggal 24 Februari 2022, Rusia mulai melancarkan “operasi militer khusus” yang berlangsung hingga saat ini.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *