Hajinews.id — Media asing menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) tengah mempertimbangkan semua opsi untuk memenuhi kebutuhan energi dalam negeri. Opsi itu juga termasuk membeli minyak dari Rusia.
Reuters dengan mengutip Financial Times (FT), melaporkan, Jokowi sedang memikirkan kemungkinan untuk mengikuti langkah China dan India membeli minyak Rusia. Ini demi mengimbangi tekanan yang meningkat akibat kenaikan harga energi di Tanah Air.
“Kami selalu melihat semua opsi. Jika ada negara, dan mereka memberikan harga yang lebih baik, tentu saja,” kata Jokowi dalam wawancara dengan FT saat menanggapi pertanyaan apakah Indonesia akan membeli minyak Rusia.
“Ada kewajiban bagi pemerintah untuk mencari berbagai sumber untuk memenuhi kebutuhan energi rakyatnya. Kami ingin mencari solusi,” kata Jokowi di Istana Negara, Jakarta.
Indonesia belum pernah mengimpor minyak dalam jumlah besar dari Rusia selama bertahun-tahun. Akan tetapi, pemerintah saat ini berada di bawah tekanan yang meningkat untuk mengekang kenaikan biaya hidup rakyat, setelah terpaksa menaikkan harga beberapa jenis bahan bakar hingga 30 persen pada bulan ini.
Setiap langkah untuk membeli minyak Rusia dengan harga di atas batas yang ditetapkan oleh negara-negara G7 dapat membuat Indonesia rentan terhadap sanksi Amerika Serikat.
Rusia meluncurkan operasi militer khusus di Ukraina pada 24 Februari, setelah Republik Rakyat Donetsk dan Luhansk (DPR dan LPR) meminta bantuan untuk membela diri dari provokasi pasukan Kiev. DPR dan LPR adalah dua wilayah yang memisahkan diri dari Ukraina.
Rusia mengklaim, tujuan dari operasi khususnya itu adalah untuk demiliterisasi dan “denazifikasi” Ukraina.
Barat menanggapi agresi militer Rusia itu dengan menjatuhkan sanksi komprehensif terhadap Moskow, termasuk embargo terhadap produk energi Rusia.
Dua bulan lagi, Indonesia bakal melangsungkan pertemuan puncak KTT G20 di Bali. Jokowi telah mengundang para pemimpin dunia, termasuk Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky ke pertemuan tersebut.(dbs)