Hamid Basyaib: Optimisme Konstan Azyumardi Azra

Optimisme Konstan Azyumardi Azra
Azyumardi Azra
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Pengakuan formal untuk segenap upaya Azyumardi itu muncul dalam bentuk gelar ksatria kehormatan dari Kerajaan Inggris, Commander of Order of the British Empire (CBE). Azyumardi dengan tepat dinyatakan sebagai jembatan perdamaian yang menghubungkan Islam dan Barat.

Dalam beberapa tahun terakhir ia memperluas minatnya ke isu-isu umum, yang baginya tetap berada dalam garis sentimen yang sama dengan semangat keislamannya. Ia mengeluhkan kualitas demokrasi Indonesia. Ia gencar mengecam perilaku koruptif para pejabat negara. Ia tak pernah melewatkan kesempatan mengritik setiap terlihat indikasi perilaku buruk pemerintah — dari ketaklayakan ibu kota baru sampai pembengkakan biaya pembuatan jalur kereta api cepat Jakarta-Bandung.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Ia menyebarkan semua kritiknya itu melalui begitu banyak media cetak dan online — kadang di hari yang sama kolomnya muncul di 5-6 media — membuatnya menjadi komentator yang digandrungi stasiun-stasiun televisi. Watak dasarnya yang kalem dan selalu mampu mengontrol emosi membuatnya menjadi pembicara yang dingin dan datar, namun selalu yakin bahwa yang penting adalah pesan lagunya, bukan gaya penyanyinya. Ia mengritik dengan wajar, menjalankan fungsi intelektualnya, tanpa pernah tergoda untuk sinis atau sarkastis.

Sebagai jurnalis yang pernah berkarir lama di majalah Islam Panji Masyarakat, ia beberapa bulan lalu diangkat untuk jabatan di bidang yang tak asing baginya: Ketua Dewan Pers 2022-2025.

Tetapi concern sejatinya tetaplah kajian Islam dan kondisi umat Islam dan apa yang mungkin diupayakan untuk menjamin kecemerlangan masa depan mereka dalam kompetisi nasional dan global. Dan semangat yang diusungnya tetap sama dengan spirit yang disampaikannya di diskusi roundtable Bellagio itu: bahwa di sela-sela kemuraman potret Islam dalam beberapa abad terakhir, selalu terselip potensi besar yang memungkinkan Islam berjaya seperti di masa silam.

Semangat itu pula yang ingin disampaikannya dalam sebuah seminar di Selangor, Malaysia, pada 18 September 2022. Makalah yang ditulisnya untuk forum itu dengan jelas menegaskan optimismenya, sambil mengakui kondisi hari ini yang jauh dari ideal.

Langkahnya terhenti beberapa kilometer dari gedung seminar. Makalah yang menunjukkan optimisme tipikalnya itu tak sempat dibacakannya. *

banner 800x800