Mahfud MD Sebut Rekomendasi Pelecehan Seksual Tak Masuk Akal, Komnas HAM dan Perempuan Gak Berubah dari Skenario Awal Jebakan Sambo

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id — Menko Polhukam Mahfud MD membenarkan bahwa terjadi skenario berubah-ubah sejak terungkapnya kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir Novriansyah Joshua Hutabarat alias Brigadir J yang diotaki Ferdy Sambo.

Termasuk juga dengan munculnya motif pelecehan seksual yang dijadikan rekomendasi Komnas HAM dan Komnas Perempuan merupakan bagian dari skenario yang berubah-ubah dan tidak masuk akal tersebut.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Satu hal yang pasti dan tidak kontroversial dan itu terjadi, tegas Mahfud MD, Ferdy Sambo sebagai pelaku perencanaan pembunuhan itu bukan tembak-menembak.

“Oleh sebab itu kena pasal 340 KUHP. Yang menjadi kontroversial dan hampir cacat, kalau Sambo mengatakan tidak menembak. Sementara Bharada E mengatakan Ferdy Sambo menembak,” ungkapnya, dilansir Poskota, Ahad (17/9/2022).

Bahkan, lanjut Mahfud MD, hasil otopsi uji balistik ada tiga jenis peluru, berarti ada tiga jenis senjata.

“Itu nanti sejauh kordinasi saya dengan Polri, dengan Bareskrim, itu akan kita buktikan di pengadilan apa yang sebenarnya terjadi. Artinya kita bisa lihat di sini,” kata Mahfud MD.

Soal motif, menurut Mahfud, menjadi tidak penting, karena dia (Sambo) sudah mengaku yang merencanakan.

“Oh ya saya yang merencanakan, oh ya saya yang nembak. Yang satu bilang Sambo di sebelah sini, satunya bilang di sini. Kan sama-sama mengaku, sama-sama lihat dan itu direncanakan oleh Sambo. Jadi dari sudut hukum, sudah clear,” papar Mahfud.

Untuk motif sendiri, Menurut Mahfud, bisa saja bakal muncul di pengadilan kalau diminta hakim.

“Mengapa bisa terjadi seperti itu. Tapi memang tidak dibuka tidak apa-apa, wong kita bicara fakta hukum kan. Materiil kan kalau hukum pidana,” ujarnya.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *