Adanya Dugaan Upaya Menjegal Pasangan Anies-AHY, Jam Terbang SBY Tidak Perlu Diragukan

Adanya Dugaan Upaya Menjegal Pasangan Anies-AHY
Adanya Dugaan Upaya Menjegal Pasangan Anies-AHY
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



“Dengan fakta, fenomena yang beliau (SBY) dapatkan. Bagaimanapun beliau mantan presiden Indonesia dua periode,

Hajinews.id Pengamat politik Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago menilai dugaan penjegalan Capres-Cawapres dari bekas bekas presiden SBY tidak bisa dianggap sepele. Dia melihat pernyataan itu didasari dari data terukur.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

“Dengan fakta, fenomena yang beliau (SBY) dapatkan. Bagaimanapun beliau mantan presiden Indonesia dua periode,” kata Pangi kepada KBA News, Kamis, 22 September 2022.

SBY kata Pangi tentu mengetahui lebih banyak persoalan kekuatan politik dan mengerti bagaimana memahami situasi politik. Beliau (SBY) tidak berbicara menurut asumsi. Tapi beliau mempelajari hal itu,” ujar Pangi.

Pernyataan SBY ujar Pangi didasari kekhawatiran. Agar tidak terjadi situasi yang tidak diinginkan maka itu dia memutuskan berbicara di depan publik. Hal itu dilakukan agar pasangan Anies-AHY mendapat tiket Capres. “Ini bukan kekhawatiran berlebihan dari SBY. Tapi bagian dari strategi SBY,. Simulasi Anies-AHY sudah menghangat setahun belakangan. Ada upaya agar menjegal kedua pasangan itu tidak mendapat tiket” ujar Pangi.

SBY menurut Pangi sudah teruji dalam hal mengeluarkan pendapat pribadi di depan publik. Hal ini katanya pernah dilakukan saat terjadi isu Kongres Luar Biasa (KLB) di Partai Demokrat. Lulusan Akabri 1973 itu membuktikannya setelah menggelar konferensi pers di kemudian hari terbukti adanya pembelahan. “Jam terbang SBY tidak perlu diragukan,” ujar Pangi.

Pangi berharap apa yang dilontarkan SBY soal dugaan bakal adanya penjegalan Capres-Cawapres tidak terjadi. Tapi kalau benar terjadi kata Pangi hal ini sudah menjadi bagian dari protokol oligarki agar tidak muncul poros ketiga dan keempat.

Pangi menilai ada kekhawatiran dari oligarki jika lebih dari dua pasangan Capres-Cawapres, jagoan mereka bakal kalah. “Kalau hanya ada dua pasangan Capres-Cawapres lebih baik Pemilu tidak perlu ada,” kata Pangi.

Selama dua periode berjalan Pangi menilai polarisasi atau keterbelahan di masyarakat sangat kental. Dia berharap hal ini tidak terjadi di Pilpres 2024. Pernyataan SBY katanya adalah upaya meminimalisir terjadinya hal itu.

Pangi berharap di Pilpres 2024, semua calon terbaik pemimpin Indonesia bisa tampil. Di tahap pemilihan masyarakat bisa memilih siapa yang cocok sesuai agenda rakyat. Yang mencintai rakyat, membela kebenaran, keadilan, dan memberikan kepastian hukum,” tutur Pangi.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *