Azyumardi Azra dan Peradaban Politik Kita

Azyumardi Azra dan Peradaban Politik
Azyumardi Azra
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Sejak pertama kali mengenalnya pada tahun 1984, saat berjumpa di kamar hotel tempat Nurcholish Madjid menginap di Washington DC, sewaktu ia menghadiri Konferensi Studi Asia, saya telah melihat jika Azyumardi memang akan menjadi sosok intelektual publik.

Menurut Arthur Melzer (2003), ciri khas seorang intelektual publik adalah hidupnya selalu berdiri di tengah ketegangan antara teori dengan praktik, serta kontemplasi dengan tindakan. Intelektual publik adalah penemu ide dan mengambil bagian dalam ruang publik.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Dalam rangkaian kuliahnya di Universitas Columbia tahun 1993, yang bertajuk “Representations of the Intellectual”, Edward Said menyebut bahwa misi seorang intelektual dalam hidupnya adalah memajukan kebebasan dan pengetahuan manusia. Misi ini sering berarti berdiri di luar masyarakat dan institusinya dan secara aktif mengganggu status quo. Di Amerika, intelektual publik biasanya terutama muncul ketika negara sedang mengalami krisis, seperti Perang Saudara, Perang Vietnam, serta perjuangan untuk hak-hak sipil dan hak-hak perempuan. Mereka hadir untuk menjadi suar bagi masyarakat.

Di tahun-tahun terakhir hidupnya, Azyumardi telah menjadi suar yang terang benderang bagi masyarakat kita. Ia bukan hanya telah berbicara dalam bahasa akademis, yang telah mengantarkannya jadi salah satu intelektual terkemuka dunia, tapi juga telah berbicara dalam bahasa publik melalui berbagai artikel dan esai yang ditulisnya.

Suasana di rumah duka Azyumardi Azra, Selasa (20/9/2022). Foto: Andika Ramadhan/kumparan

Saat intelektual lain mencoba mematut-matutkan dirinya di hadapan kekuasaan, Azyumardi terus bersuara berdasarkan kata hati dan kegelisahan publik. Jika semua intelektual kampus bisa seperti Azyumardi Azra, peradaban politik kita sebenarnya punya prospek cerah. Sayangnya, tak banyak intelektual yang seperti dirinya.

Inalillahi wa inna ilaihi rojiun.

Jakarta, 21 September 2022

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *