Ketika Ali Bin Abi Thalib Ditantang Salat dengan Khusyuk Sempurna oleh Rasulullah SAW

Ali Bin Abi Thalib Ditantang Salat dengan Khusyuk
Ali Bin Abi Thalib Ditantang Salat dengan Khusyuk
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



“Sesungguhnya aku telah melakukan rakaat pertama tanpa sedikitpun diganggu oleh kesibukan, kesusahan, dan bisikan apapun. Tetapi, ketika berada pada rakaat kedua, aku teringat akan janji engkau dan aku membatin, ‘Seandainya Rasulullah SAW memberikan sorban Yaman itu, tentulah lebih baik daripada sorban Syam itu,’”

“Demi hakmu, ya Rasulullah,” katanya lagi. “Tidak seorang pun yang dapat mengerjakan Salat dua rakaat dengan benar-benar murni karena Allah semata, dan ingatannya selalu terfokus kepada Allah,”

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Mendengar itu, Rasulullah SAW menjawab dengan penuh kelembutan, “Wahai Abu Thurab atau julukan Ali, sesungguhnya hal itu terjadi pula dengan yang lain. Sebab khusyuk itu diukur oleh sebatas kesempurnaan manusia. Terpenting, ketika pikiran terbawa pada urusan lain, cepat kembalikan pada salatmu lagi,”

Rasulullah SAW menambahkan lagi, “Dalam mengerjakan Salat, memang hendaknya seakan-akan kita mampu melihat dan berbicara dengan Allah. Tetapi kalaupun tidak mampu, asalkan ingat bahwa Allah melihat kita, itu sudah memadai,”

Melalui kisah ini, Rasulullah SAW hendak menjelaskan pada umatnya bahwa meski Salat dengan khusyuk yang sempurna terkadang sulit dilakukan, hal yang utama adalah bagaimana seorang muslim berusaha untuk mencapai kekhusyukan tersebut. Setelahnya, muslim bisa memanjatkan permohonan ampun pada Allah SWT.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *