Tere Liye Menyindir dan Mengecam Keras Mereka yang Ngotot Menyalahkan Suporter atas Tragedi Kanjuruhan

Tere Liye Menyindir dan Mengecam Menyalahkan Suporter
Tragedi kanjuruhan di stadion kanjuruhan
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id – Penulis, akuntan dan pemerhati sosial bernama Darwis atau lebih dikenal dengan nama Tere Liye, kembali mengungkapkan kegundahannya melalui media sosial.

Kali ini, pria kelahiran Lahat, Sumatra Selatan ini mengunggah sindiran sekaligus mengecam keras mereka yang terus ngotot menyalahkan suporter atas tragedi Kanjuruhan yang menelan lebih dari seratus korban melayang.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Dalam unggahan di akun Instagram pribadinya, @tereliyewriter pada Rabu, 5 Oktober 2022, menulis:

Pak Polisi, Ibu Polisi,

Fans Bayern Muenchen, tadi malam, di pertandingan Liga Champions, telah membuat “hoax” besar loh.
mereka pasang spanduk panjang:

“MORE THAN 100 PEOPLE KILLED BY THE POLICE!”

Sambil mereka mengheningkan cipta utk korban Tragedi Kanjuruhan.

Kapan Polisi akan menuntut orang2 Jerman ini?
Melanggar UU ITE? Betulan polisi membunuh 100 lebih?
Polisi pelakunya?

Dan khusus buat kamu yg masih saja menyalahkan suporter. Kamu sepertinya nyaris tdk pernah nonton pertandingan bola minggu2 ini deh. Karena di seluruh penjuru dunia, banyak yang justeru memberikan dukungan kepada korban suporter.

Kamu saja yang aneh sendiri, sibuk nyalahin suporter. Sementara polisi? PSSI? ‘Pokoknyapangkal masalah di suporter! Polisi sdh benar! “Wow banget deh kamu. Wow ngaconya.

*Tere Liye, penulis novel ‘BEDEBAH DI UJUNG TANDUK”.

Karuan saja unggahan Tere Liye ini menangguk beragam komentar, tapi kebanyakan komentar adalah mereka yang sangat prihatin dengan tragedi Kanjuruhan dan simpati untuk korban para suporter sepak bola.

Akun @sayaa_yasayaa berkomentar: Jika yang dipercaya menegakkan hukum justru pelakunya, apakah masih akan ada keadilan untuk para korban?

Atau @q.tentacles_ yang menulis: Suporter memang brutal tetapi polisi lebih brutal, jika melihat sudut pandang masing masing ga ada yang mau salah. Ini jadi PR besar sih buat ke depannya. Ga sekali dua kali kerusuhan semacam ini terjadi.

Apa yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, yang telah membuat lebih dari 125 nyawa melayang telah menjadi keprihatinan dunia, di mana dalam sepekan terakhir ini dalam setiap pertandingan di level apa pun di penjuru dunia, selalu diawali dengan mengheningkan cipta terlebih dahulu.***

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *