Daftar Donatur Palestina
Hajinews.id – Dalam pembahasan ceramah kali ini ada salah seorang jamaah Al Bahjah bertanya kepada Ustadz Buya Yahya.
Pertanyaannya adalah bolehkah tahlilan untuk yang sudah meninggal dunia tetapi dia selama hidupnya tidak pernah Salat 5 waktu atau berjamaah?
Dilansir dari Kanal YouTube Al Bahjah, inilah jawaban dari Ustadz Buya Yahya atas pertanyaan tersebut.
Kata Buya Yahya, Tahlilan artinya mendoakan dan menghadiahkan pahala doa untuk orang yang telah meninggal dunia.
Dan ini sudah ada menjadi pembahasan dari masa ke masa oleh para ulama bahwa tahlilan itu tidak bid’ah.
Tahlilan dalam bahasa fiqihnya menghadiahkan pahala kepada orang yang telah meninggal dunia.
Mengenai sampai dan tidaknya pahala doa tersebut bagi yang meninggal tidak usah dijadikan masalah.
Tetapi menurut Imam Syafei, pahala doa yang di hadiahkan dalam tahlilan tersebut sampai kepada yang meninggal.
Kalaupun tidak sampai, minimal kita sudah dapat pahala dari membaca Al Quran, tetapi karena di Indonesia ini kebanyakan memakai Mazhab Imam Syafei, maka hadiah tersebut sampai kepada orang yang meninggal.
Sedangkan bagi seseorang yang selama hidupnya tidak pernah Salat, baik Salat sendiri di rumah maupun berjamaah di masjid tetap sah untuk di tahlilkan.
“Kenapa sah untuk tetap tahlilan? sepanjang dia itu muslim dan punya iman, walaupun tidak pernah Salat maka bisa di tahlilkan” kata Buya Yahya.
Sedangkan mengenai dosa dosanya termasuk tidak pernah Salat maka itu akan masuk neraka sesuai dengan kadar dosanya selama hidup di dunia.
Tetapi setelah dosanya bersih barulah diangkat ke surga oleh Allah SWT.
“Jadi selama dia muslim, punya iman, masih mengakui bahwa Salat itu wajib, walaupun dia tidak pernah Salat, maka berhak untuk di tahlilkan” ujar Buya Yahya.
Selain di tahlilkan, di kubur di pemakaman muslim dan tetap diperlakukan sebagai seorang muslim, kata Buya Yahya menambahkan.
Itulah pembahasan ceramah dari Ustadz Buya Yahya mengenai orang yang tidak pernah Salat yang bisa di tahlilkan, semoga bermanfaat.***
