Jokowi Akui Punya Rencana Reshuffle Kabinet: Nanti Diputuskan

Jokowi mengakui ada rencana soal perombakan atau reshuffle kabinet. (ANTARA FOTO/RAISAN AL FARISI)
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id — Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberi sinyal akan adanya rencana perombakan Kabinet Indonesia Maju atau reshuffle. Meski demikian, pelaksanaannya akan diputuskan kemudian.

Hal itu Ia sampaikan ketika menjawab pertanyaan wartawan rencana reshuffle usai adanya langkah Partai NasDem yang mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres).

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

“Rencana selalu ada, pelaksanaan nanti diputuskan,” kata Jokowi usai meninjau Proyek Kereta Cepat yang disiarkan di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (13/10).

Relawan Usul Jokowi Reshuffle Kabinet

Sebelumnya, relawan Jokowi mengusulkan Presiden Jokowi me-reshuffle kabinet usai menggelar pertemuan dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri melakukan pertemuan di Batu Tulis, Bogor, Jawa Barat (Jabar). Usulan itu seiring langkah NasDem yang mengumumkan bakal mengusung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai capres di Pilpres 2024.

Sejumlah organisasi relawan Jokowi membuat surat terbuka. Mereka mendesak Jokowi untuk mencopot tiga orang menteri asal Partai NasDem.

Mereka tidak terima dengan keputusan NasDem mengusung Anies Baswedan sebagai capres. Relawan itu menilai Anies memainkan politik identitas saat memenangkan Pilkada DKI 2017.

“Kalau (usulan) reshuffle lebih kepada konteks secara umum, artinya presiden kan punya sisa waktu yang pendek. Dengan dinamika dan gejolak politik yang sudah didahului oleh NasDem sangat wajar untuk langsung melakukan evaluasi supaya kan akan lebih terukur target-target sisa waktu pendek ini,” kata Ketua Umum Arus Bawah Jokowi (ABJ) Michael Umbas saat dihubungi, Selasa (11/10).

Dia menilai keputusan NasDem itu lebih dini dari parpol lainnya koalisi di pemerintahan Jokowi. Dengan demikian, menurutnya, NasDem menyatakan sudah bersiap diri berkontestasi di 2024.

“Mana yang masih akan fokus bekerja di pemerintahan ini dan mana yang setengah-setengah dengan lebih cenderung melihat kontestasi 2024,” lanjutnya.

Sekjen Partai NasDem Johnny G Plate menilai reshuffle kabinet merupakan kewenangan presiden. Dia mengatakan relawan tak seharusnya bicara mengenai itu.

“Hal-hal yang substantif saja, apalagi yang terkait dengan kewenangan-kewenangan melalui konstitusi, apalagi yang berkaitan dengan kewenangan prerogatif presiden, kok malah ikut campur?” kata Johnny saat ditemui di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (11/10).

NasDem Tak Yakin Kader Di-reshuffle

Pakar politik Khoirul Umam memprediksi tiga menteri Partai NasDem berpotensi terkena reshuffle buntut pencapresan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Partai NasDem tak terlalu memikirkan penilaian soal reshuffle kabinet buntut mengusung Anies Baswedan di 2024.

“Saya kok tidak yakin Pak Jokowi akan sesempit itu dalam melihat dinamika politik yang terjadi. Bukankah siapapun sah untuk menyatakan diri bakal maju menjadi capres di 2024 nanti? Bukankah sah juga sebuah partai politik mencalonkan seseorang untuk menjadi capres di 2024 mendatang?” kata Ketua DPP Partai NasDem Willy Aditya kepada wartawan, Selasa (4/10).

Menurutnya, kepemimpinan Jokowi sudah memasuki periode dan Jokowi patuh kepada konstitusi. Konstitusi, kata dia, menyatakan masa jabatan presiden dan wakil presiden dua periode.

“Kecuali kami menyatakan tidak mendukung beliau lagi di periode berikutnya maka itu menjadi make sense jika ada reshuffle kabinet yang didasarkan pada keputusan kami. Tapi ini kan tidak. Kami tetap bersama dengan Pak Jokowi sampai akhir masa jabatan nanti. Adapun yang sekarang ini adalah untuk Pilpres 2024. Maka apa yang kami lakukan adalah sesuatu hal yang lumrah dan wajar saja sebagai kelompok politik,” ujarnya.(dbs)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *