Gus Baha: Agar Tak Mudah Sakit Hati, Pandanglah Sebagai Sarana Ibadah

Agar Tak Mudah Sakit Hati
Gus Baha. Foto: ilustrasi/Hajinews.id
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id – Gus Baha memberikan cara pandang mengenai sakit hati pada setiap umat Muslim.

Dikatakan Gus Baha, pergaulan ditengah masyarakat sering kita diuji dengan berbagai ujian yang membuat sakit hati.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Biasanya kata Gus Baha, setiap orang memiliki batas kesabaran yang membuat mereka sakit hati, sebelum sampai pada titik itu mereka menganggap masih dalam wilayah kompromi.

Gus Baha sebagaimana dikutip dari akun youtube, Santri Gayeng memberikan cara pandang mengenai sakit hati.

“Diriwayatkan bahwa sesungguhnya Nabi Muhammad SAW bersabda : demi zat yang jiwaku berada ditangannya tidak beriman seorang hamba sampai ia mencintai tetangganya sebagaimana dia mencintai dirinya sendiri”, kata Gus Baha.

Sedikit bercanda Gus Baha mengatakan, jadi ketika kamu punya istrimu jelek, kamu harus senang karena tetanggamu istrinya cantik.

“Hadits riwayat Imam Muslim diriwayatkan bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda : sesungguhnya allah mencintai seseorang yang punya tetangga jelek”, tutur Gus Baha.

Menurutnya, Allah SWT itu mencintai orang yang punya tetangga jelek yang gemar menyakitinya dan dia mau bersabar atas perlakuan menyakitkan dari tetangga tersebut.

“Jadi punya tetangga jelek suka memaki, saat sholat berjamaah dia putar musik dangdut pokoknya menjengkelkan. Nah kamu itu bisa jadi wali itu lewat jalur dibuat kesal oleh tetangga sampai Allah mencukupinya dengan kehidupan atau kematian Hadits riwayat Imam Bukhari”, kata Gus Baha.

Jadi kata Gus Baha, Allah SWT cinta orang yang punya tetangga jelek yang selalu menyakitinya dan dia menganggap itu sarana ibadahnya.

Lanjutnya, jadi ini penting, saya sering menasehati istri saya, dalam hal ini sering sekali karena istri saya termasuk putrinya kiai

Jadi katanya kadang orang itu menjadi dermawan masih mudah, karena kita punya adat keluarga kiai, maka dermawan itu masih mudah.

“Tapi mengalah itu kadang sulit, sulit sekali. Karena kadang kita Gus, kita atasan, kita kiai, kita Al Mukarram dan dihina oleh orang pasti kesal sekali”, terangnya.

Padahal menurutnya ibadah paling hebat itu adalah menahan amarah.

“Padahal ibadah paling hebat itu menahan amarah, nah itu yang orang jarang melakukan. Jadi ibadah itu tidak hanya sedekah tetapi juga mengendalikan amarah”, katanya.

Tapi menurutnya dia memiliki resep agar kalian tidak mudah sakit hati.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *