Gus Baha: Orang Meninggal dan Punya Hutang? Ini Nasibnya di Akhirat Kelak!

Nasib Orang Meninggal dan Punya Hutang di akhirat kelak
Gus Baha, Foto: ilustrasi/hajinews.id
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Gus Baha kemudian memberikan gambaran, ketika tidak bisa membayar hutang dan harus menjual satu-satunya rumah yang kita miliki.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

“Misalnya kamu harus jual rumah, malah istrimu tidak punya rumah,” kata Gus Baha.

“Nah caranya gimana? Kalau kamu sholeh beneran, ini masyhur ya, jadi yang gak bisa diampuni Allah itu dain (hutang), bahkan Nabi tidak bersedia menyalati orang punya hutang,” kata Gus Baha.

Saat itu kata Gus BahaNabi Muhammad SAW hendak ke rumah salah satu sahabat untuk menyalati, namun Nabi bertanya terlebih dahulu.

“Apa punya hutang? Kemudian dijawab, ‘punya ya Rasulullah, dua dirham.”

Mendengar jawaban tersebut, Nabi Muhammad SAW kemudian menyuruh temannya menyalati.

“Temanmu sholati!”

Nabi Muhammad SAW tidak bersedia menyalati, dan menyuruh sahabat menyalati mayit tersebut kata Gus Baha.

Dalam riwayat tersebut, ternyata Nabi enggan menyalati orang yang masih memiliki hutang.

Namun, ketika ada yang siap menanggung hutang dari mayit tersebut, barulah Rasulullah SAW bersedia untuk menyolatinya.

“Masalahnya orang miskin yang tidak bisa bayar hutang kemungkinan anaknya untuk membayarkan kecil juga,” kata Gus Baha.

“Menurut saya, dan ini ada di hadits shahih, ada orang kekasih Allah, hutangnya banyak, setelah itu ditagih dan dimaki-maki oleh orang-orang yang menghutangi itu,” sambung beliau.

“Allah menunjukkan satu surga yang luar biasa, Nabi kemudian ditanya itu surga untuk siapa? Dijawab itu surga bagi siapa saja yang membebaskan hutang orang yang berhutang padanya,” tegas Gus Baha.

Dari cerita di atas, Allah SWT akan memberikan balasan yang setimpal bagi orang-orang yang membebaskan seseorang dari beban hutang-piutang.

Ketika orang yang berhutang tidak sanggup membayar dan ia merupakan orang sholeh, maka Allah akan menghadiahi pemberi hutang dengan imbalan surga.

“Akhirnya orang yang menghutangi ikut masuk surga, berkahnya menghutangi,” pungkas Gus Baha.

Itulah penjelasan Gus Baha mengenai nasib seseorang yang memiliki hutang dan piutang di akhirat kelak. ***

Artikel asli: gorontalo

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *