Ahmad Sastra: Indonesia Butuh Pemimpin yang Adil

Indonesia Butuh Pemimpin yang Adil
Indonesia Butuh Pemimpin yang Adil. Foto: ilustrasi
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id – Ketua Forum Doktor Muslim Peduli Bangsa (FDMPB) Dr. Ahmad Sastra menilai bahwa Indonesia membutuhkan pemimpin yang mampu mewujudkan keadilan.

“Indonesia butuh pemimpin yang mampu mewujudkan keadilan,” tuturnya kepada Tinta Media, Sabtu (15/10/2022).
Menurutnya, saat ini Indonesia dalam cengkeraman kapitalisme sekuler yang penuh kezaliman kepada rakyat. Sehingga tidak ada sedikit pun keadilan di negara yang menerapkan sistem kapitalisme. Sementara sekularisme adalah anti agama yang destruktif.
“Sistem kapitalisme sekuler ini dikendalikan oleh oligarki yang rakus dunia dengan menguasai sumber daya alam secara membabi buta,” ujarnya.
Ahmad mengkritik posisi Indonesia sebagai negeri muslim terbesar dunia, menjadi rujukan bagi dunia muslim lainnya. Tetapi justru menjadi negeri yang penuh kezaliman dan selalu memiliki pemimpin yang anti Islam.
“Karena Indonesia dengan sistem kapitalisme demokrasi sekuler merupakan sistem kufur yang sarat kezaliman, sementara pemimpin yang lahir dari sistem ini tidak lebih dari para jongos penjajah yang kerjanya hanya merusak kehidupan dan lingkungan,” kritiknya. Ia mengungkapkan bahwa pemimpin yang adil akan terbentuk jika diterapkan Islam di dalamnya.
“Islam adalah agama dan ideologi yang menjunjung tinggi nilai keadilan. Nilai keadilan Islam bisa diterapkan dalam setiap aspek kehidupan,” ungkapnya. Baginya keadilan merupakan suatu ciri utama dalam ajaran Islam.
“Seluruh masyarakat muslim dan non muslim yang hidup di bawah Daulah Islam akan memperoleh hak dan kewajibannya secara adil, seadil-adilnya,” tuturnya.
Keadilan dalam pandangan Islam adalah di saat meletakkan segala sesuatu sesuai dengan apa yang telah diatur oleh Allah. Ia mengatakan bahwa mewujudkan keadilan dengan demikian bukan hanya soal pemahaman terhadap hukum, namun juga berkait erat dengan keahlian di bidangnya. “Dan termasuk menyia-nyiakan amanah di saat menyerahkan tugas bukan kepada ahlinya,” katanya.
Ahmad menjelaskan bahwa Islam sebagai sistem hukum adalah representasi dari keadilan yang sempurna jika diterapkan secara kafah. Dan Rasulullah sebagai seorang pemimpin adalah teladan dalam keagungan akhlak.
“Adalah kesempurnaan bagi sebuah bangsa jika menerapkan sistem sempurna yang adil dan memiliki pemimpin yang berakhlak agung,” jelasnya. Ia menguraikan bahwa ada tiga prinsip keadilan yang harus diwujudkan dalam sebuah negara, jika tidak terwujud maka akan muncul kezaliman.
Pertama, adalah prinsip menuhankan Tuhan. “Maknanya negara tersebut akan dipandang adil oleh Allah jika rakyatnya mengakui Allah sebagai Tuhan, lantas menyembah dan menaati aturan-Nya,” ujarnya. Baginya menuhankan yang bukan Tuhan adalah sebuah kezaliman, apalagi menaati aturan bukan dari Tuhan.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *