Deklarasi Menit Terakhir Capres KIB Dinilai Mengancam PAN dan PPP Tak Lolos ke Senayan 2024

Golkar, PAN dan PPP yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) (Twitter @airlangga_hrt)
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id — Menit-menit terakhir pengumuman pasangan calon dari Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang bakal diusung dalam Pilpres 2024 dinilai bakal merugikan Golkar, PAN dan PPP. Bahkan untuk dua partai terakhir bisa terancam tak lolos ke Senayan.

KIB diketahui bakal mengumumkan capres dan cawapres-nya pada September 2023. Itu menjadikan jarak sosialisasi dan komunikasi capres dan cawapres ke publik mepet dengan batas akhir pendaftaran Pilpres 2024 sehingga efek ekor jas bagi partai anggota KIB tidak maksimal.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

“Ini artinya, kedua partai itu berpeluang besar tidak masuk Senayan pada Pileg 2024. Karena itu, kalau KIB salah mengusung capres dan mendeklarasikan saat waktu pendaftaran capres mepet, maka efek ekor jas yang diharapkan akan sulit terwujud,” ujar pengamat politik Universitas Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga, Senin, 17 Oktober.

“Padahal, efek ekor jas itulah yang diharapkan PPP dan PAN untuk menyelamatkannya tidak terlempar dari Senayan pada Pileg 2024,” imbuhnya.

Berbeda dengan Golkar, lanjut Jamiluddin, tanpa efek ekor jas partai beringin akan tetap melenggang ke Senayan pada Pileg 2024. Karena itu, Golkar tidak akan dirugikan bila mendeklarasikan pasangan capres mendekati September 2023.

“Perbedaan tersebut kiranya akan membuat PPP dan PAN berpikir ulang untuk mengikuti Golkar mendeklarasikan pasangan capres mendekati September 2023. Sebab hal itu tidak merugikan Golkar, tapi justru membahayakan eksistensi PPP dan PAN di Senayan,” kata Jamiluddin.

Disisi lain, Jamiluddin menduga, alasan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, menyatakan KIB akan mendeklarasikan calon presidennya pada akhir September 2023, lantaran menunggu kepastian Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo diusung PDIP atau tidak.

“Kalau Ganjar tidak diusung PDIP, ada kemungkinan KIB akan menggandengnya menjadi cawapres mendampingi Airlangga,” katanya.

Namun apabila Ganjar diusung PDIP, tambah Jamiluddin, ada kemungkinan KIB akan menduetkan Airlangga dengan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Sekali lagi, kata dia, siapa pun yang akan diusung KIB, jika dideklarasikan saat mendekati pendaftaran capres, tentu dapat merugikan partai pendukung koalisi tersebut.

“KIB akan kehilangan waktu berharga untuk menyosiliasikan pasangan capres yang mereka usung. Ibarat ketinggalan kreta, KIB akan tertinggal dalam memperkenalkan capresnya. Hal itu akan semakin sulit mendongkrak elektabilitas capres yang diusung,” ujar Jamiluddin.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengatakan deklarasi capres yang akan diusung KIB akan dilakukan menjelang pendaftaran Pilpres pada September 2023 mendatang.

Untuk itu, KIB masih akan membuka diri untuk partai lain bergabung, termasuk dengan PDI Perjuangan.

Airlangga meminta seluruh kader Golkar yang hadir baik yang di lokasi maupun yang mengikuti jalan sehat secara virtual di 34 provinsi, agar siap memenangkan Golkar di pileg dan pilpres serentak di 2024.

Hal itu disampaikan Menko Ekonomi itu saat membuka kegiatan Jalan Sehat Bersama Partai Golkar, dalam rangka Ulang Tahun Partai Golkar yang ke-58, di Plaza Tenggara, Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, pada Ahad (16/10).

Sumber: voi.id

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *