Gerindra (Prabowo) akan memperoleh tawaran cawapres dari koalisi PDIP+ KIB plus PKB pada saatnya. Tentu saja sejumlah kartu “truf” telah disiapkan untuk “memaksa” Prabowo bertekuk lutut di bawah Koalisi besar bentukan Jokowi ini.
Lalu bagaimana dengan kubu Nasdem dengan Anies Baswedan yang menjadi Capres mereka? Koalisi bentukan Nasdem, PKS dan Partai Demokrat ini memang dari sisi elit tidak segemuk koalisi yang sedang di ranxang Jokowi. Tapi koalisi ini memperoleh sambutan luas di masyarakat dengan figur Anies Baswedan.
Koalisi ini tentu juga berkepentingan dengan sikap Prabowo selaku Ketua Umum Partai yang sedang diusahakan oleh Jokowi dan kelompoknya supaya tidak memperoleh kawan koalisi. Dengan cara “menarik” PKB pada saatnya.
Sebab itu, posisi Gerindra (Prabowo) akan di perebutkan oleh kedua kubu pada saatnya. Apakah Prabowo bisa “lepas” dari jebakan Jokowi?
Kita liat saja perkembangannya.
Kembali kepada judul catatan diata, apa manfaat pujian Jokowi kepada Golkar? Tentu ada manfaatnya, setidaknya Jokowi meyakinkan Airlangga dan Zulkifli Hasan, juga PPP (para Menteri di kabinet Jokowi) bahwa mereka aman dari reshuffle, dan jangan khawatir di tangkap oleh KPK.
Bahwa Golkar tidak akan memiliki Capres pada pilpres 2024, memang itulah arti lain dari pujian dan ancaman yang diberikan oleh Jokowi kepada Golkar itu.