Investasi Asing di Indonesia Cetak Rekor Tertinggi dalam Sejarah

(Arsip Staf Khusus Kementerian Investasi Tina Talisa).
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id — Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan Indonesia mencatatkan pertumbuhan Penanaman Modal Asing (PMA) pada kuartal III-2022 terbesar dalam sejarah.

Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat Penanaman Modal Asing masuk Indonesia mencapai Rp168,9 triliun atau tumbuh 63,6 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya (year on year/yoy). Sedangkan, secara bulanan hanya tumbuh 3,5 persen (mtm).

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

“Ini terbesar dalam sejarah. Jadi kita tumbuh 63 persen. Saya sejak masuk di Kementerian BKPM saya tanya pernah enggak tumbuh segini, rasanya nggak ditemukan tapi kita lagi cari,” ujarnya dalam konferensi pers realisasi investasi kuartal III di kantornya, Senin (24/10).

Menurutnya, pertumbuhan PMA memang lebih tinggi dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) yang tercatat sebesar Rp138,9 triliun atau hanya tumbuh 22,5 persen (yoy) dan turun tipis 0,05 persen (mtm) di kuartal III-2022. Ini menandakan bahwa Indonesia masih menarik di mata investor asing.

“Sekarang republik ini seperti cewek cantik yang lagi disukai sama investor asing untuk membangun investasi di Indonesia. Dan ini bisa terjadi juga karena ada stabilitas politik,” jelasnya.

Selain itu, ia mengatakan investasi yang tumbuh hingga kuartal III ini meningkatkan keyakinan pemerintah bahwa target investasi sampai akhir tahun bisa tercapai sesuai target yakni Rp1.200 triliun. Ini sejalan dengan kebijakan yang terus dilakukan pemerintah untuk mempermudah investasi yang masuk.

“Kemudian ada juga trust kepemimpinan bapak presiden, kemudian fokus pemerintah dalam konsisten membangun arah kebijakan investasi,” pungkasnya.

Secara rinci, ada lima sektor utama investasi yang diminati oleh investor selama kuartal III-2022. Pertama, industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya sebesar Rp44 triliun.

Kedua, sektor transportasi, gudang dan telekomunikasi sebesar Rp32,5 triliun. Ketiga, sektor perumahan, kawasan industri, dan perkantoran sebesar Rp28,9 triliun.

Keempat, sektor pertambangan sebesar Rp28,3 triliun. Kelima, sektor listrik, gas dan air di kuartal III terealisasi investasinya sebesar Rp27,3 triliun.

Sumber: cnnindonesia

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *