NU Harus Bangun Kekuatan Ekonomi Umat

NU Harus Bangun Kekuatan Ekonomi Umat
PENGAJIAN HARI SANTRI: Pengasuh Pondok Pesantren Asrama Pendidikan Islam (API) Tegalrejo Magelang KHM Yusuf Chudlori saat menyampaikan tausiah Lailatul Ijtima’ dalam rangka Hari Santri 2022 PCNU Kota Semarang di halaman Stadion Citarum Semarang, kemarin.
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



SEMARANG, Hajinews.id – Pengasuh Pondok Pesantren Asrama Pendidikan Islam (API) Tegalrejo Magelang KHM Yusuf Chudlori mengatakan, Nahdlatul Ulama atau NU dan warga Nahdliyyin harus membangun kekuatan ekonomi umat. ‘’Rasulullah menjadi pemimpin dengan kekuatan ekonomi yang hebat sehingga dipertimbangkan banyak pihak. Karena itu bila NU ingin diperhitungkan pihak lain bangun kekuatan NU melalui Lazisnu, Koperasi NU, NU-Mart dan lain-lain,’’ tegasnya. Dia mengatakan hal itu dalam tausiah Lailatul Ijtima’ dan Pengajian dalam rangka Hari Santri 2022 Majelis Wakil Cabang (MWC) Semarang Timur di halaman Stadion Citarum, Kota Semarang, Minggu malam.

Katib Syuriyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Semarang Dr KH In’amuzzahidin MAg menjelaskan, dalam rangka Hari Santri 2022 pihaknya menggelar berbagai kegiatan yang tersebar di tingkat MWC dan ranting NU se-Kota Semarang. In’am yang dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang mengajak warga Nahdliyyin untuk terus mengajak umat menyampaikan dakwah Ahlussunnah waljamaah, Islam damai dan moderat. ‘’Jangan biarkan pihak lain menggerogoti akidah Anggota lussunnah waljamaah melalui cara-cara mempertentangkan agama dengan negara. Negara dengan ideologi Pancasila sudah selesai. Kalau ada pihak lain yang ingin mengganti Pancasila dengan ideologi lain, itulah musuh bersama bangsa Indonesia,’’ katanya.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Lailatur Ijtima’ dihadiri Sekda Kota Semarang Iswar Aminuddin, Rais Syuriyah PCNU KH Hanief Ismail, Anggota DPR RI Yoyok Sukwawijaya dan KH Buchori, anggota DPRD Jateng Tazkiyatul Mutmainnah, anggota DPRD Kota Semarang Juan Rama dan warga NU se-Kota Semarang.

Jihad Profesi

Menurut Gus Yusuf, bila Hadratus Syaih KH Hasyim Asy’ari menyerukan jihadi melawan penjajah melalui Resolusi Jihad 22 Oktober 1945, maka jihad hari ini yang dilakukan warga NU tidak mengangkat senjata. Tetapi jihad melalui profesi masing-masing. Jihad warga NU dimulai dari menitipkan pendidikan dasar anak-anak kepada para kiai dan alim ulama di pondok pesantren.

Setelah itu, mereka akan menjadi dokter,TNI, Polri, pengusaha, pejabat dan lain-lain tetapi semuanya dimulai dari dasar pendidikan pesantren. ‘’Selama warga NU masih mempercayakan pendidikan anak-anaknya di pesantren, NU masih aman beberapa tahun ke depan,’’ tegasnya. Menurut Gus Yusuf NU sebagai benteng NKRI harus terus dijaga. Jihad selanjutnya menjaga mushala, masjid dan tradisi budaya Nahdliyyin di masyarakat.

Plt Wali Kota Semarang Ir Hj Hevearita G Rahayu MSos dalam sambutan dibacakan Sekda Iswar Aminuddin mengatakan,

hakikatnya lailatul Ijtima’ merupakan kebiasaan berkumpul para Kiai yang digunakan untuk membahas berbagai permasalahan penting di antara masyarakat, baik tentang masalah-masalah keagamaan maupun berbagai persoalan sosial dan kemasyarakatan.  Tentu dalam momentum saat ini lailatul Ijtima’  dapat memperkuat tali silaturrahim antarwarga NU, serta menghasilkan masukan-masukan dalam pembangunan khususnya pembangunan Kota Semarang.

Sejarah mencatat, pertempuran 10 November 1945 yang sangat heroik itu tidak akan pernah ada tanpa ‘Resolusi Jihad’ yang diprakarsai kaum santri di Kampung Bubutan, Surabaya, pada 22 Oktober 1945. ‘’Sejak awal, santri memiliki peran besar dalam berjuang merebut dan mempertahankan kemerdekaan serta menjaga keutuhan NKRI,’’ katanya.

Plt Wali Kota mengajak warga NU memegang semangat itu hingga hari ini. ‘’Bahwa menekuni ilmu agama bukan berarti menjadi radikalis, tapi justru hal tersebut menjadi dasar yang memperkuat upaya kita untuk terus membela negara, menjaga persatuan NKRI dari ideologi-ideologi yang bertentangan dengan Pancasila,’’ tegasnya.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *