Usung Revitalisasi Dakwah PBNU Gelar Rakernas Lembaga Dakwah

Usung Revitalisasi Dakwah PBNU Gelar Rakernas Lembaga Dakwah
MEMBUKA RAKERNAS: Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf saat membuka Rakernas IX Lembaga Dakwah PBNU di UPT Asrama Haji Pondok Gede Jakarta, kemarin.
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



JAKARTA, Hajinews.id – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) melalui Lembaga Dakwah menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IX Lembaga Dakwah PBNU pada Selasa sampai dengan Kamis, tanggal 25-27 Oktober 2022 di UPT Asrama Haji Pondok Gede Jakarta. Mengusung tema Revitalisasi Dakwah NU: Merawat Jagat Membangun Peradaban Dunia, Lembaga Dakwah PBNU ingin hadir mewarnai dakwah di dunia dengan masuk ke dakwah digital.

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf mengarahkan Lembaga Dakwah (LD) PBNU agar membuat strategi dakwah yang menyeluruh. Hal tersebut disampaikannya di rapat kerja nasional (Rakernas) LD PBNU Ke-IX di Asrama Haji Pondok Gede pada Selasa (25/10/2022).

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Gus Yahya mengatakan, Lembaga Dakwah PBNU diarahkan untuk membuat kebijakan-kebijakan tentang strategi dakwah NU secara menyeluruh. Jadi bukan hanya membuat agenda-agenda kegiatan tapi membangun suatu strategi menyeluruh dan secara nasional tentang pengembangan dakwah NU, baik di dalam negeri maupun di dalam platform-platform internasional.

“Sehingga nanti diharapkan praktik-praktik dakwah di lingkungan NU ini akan lebih tertata, lebih menjangkau semua segmen masyarakat yang ada, dan lebih terarah karena strategi yang solid,” kata Gus Yahya.

Gus Yahya juga menyampaikan tentang paradigma organisasi bahwa Lembaga Dakwah PBNU ini adalah badan pembuat kebijakan. Nanti kebijakan itu akan dilaksanakan oleh instrumen-instrumen NU yang lain, terutama oleh badan-badan otonom.

Gus Yahya juga berpesan, Lembaga Dakwah PBNU harus punya kesadaran tentang segmentasi masyarakat yang beragam dan masing-masing membutuhkan metode atau pendekatan dakwah yang berbeda-beda. Oleh karena itu harus ada pendekatan yang beragam juga. Maka pendekatannya tidak hanya dengan ceramah-ceramah saja, tapi juga dengan pendekatan-pendekatan lain yang lebih bisa efektif diterima oleh segmen masyarakat yang ada.

“Selanjutnya, harus disadari tentang kebutuhan untuk meragamkan platform dari kegiatan dakwah itu sendiri. Selama ini, NU lebih banyak mengelola platform-platform tradisional seperti pesantren dan pengajian umum. Tapi sekarang harus bisa dibangun strategi yang bisa menjangkau semua platform yang tersedia, terutama platform internet,” kata Gus Yahya.

Media Sosial

Ia menegaskan, NU harus bisa memanfaatkan media sosial, halaman-halaman internet untuk platform dakwah. Selanjutnya, yang dibutuhkan adalah wawasan yang lebih luas. Karena globalisasi yang sudah sedemikian rupa ini telah mengikat seluruh warga dunia yang tidak bisa terlepas dari dinamika global secara keseluruhan.

“Maka strategi dakwah juga harus menyadari posisinya dalam keseluruhan dinamika global, jadi ini prinsip-prinsip dari kebijakan-kebijakan yang harus dibuat di lembaga dakwah NU,” jelas Gus Yahya.

Sementara itu, Ketua Lembaga Dakwah PBNU, Absullah Syamsul Arifin melaporkan Rekernas ini dihadiri seluruh pengurus Lembaga Dakwah baik PWNU maupun PCNU dan PCINU Dunia.

Rakernas ini adalah bagian dari silaturahmi yang kemudian menjadi konsolidasi, untuk dijadikan acuan gerakan dakwah di masing-masing daerah dan negara,” tutur pria yang akrab disapa Gus Aab ini.

Menurut Gus Aab, kehadiran para peserta ini merupakan bentuk semangat berkhidmat untuk NU.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *