BEM UI Kritik Pedas Jokowi-Ma’ruf Kabinet ‘Nasakom’, Setneg Anggap Vitamin

Foto: Mahasiswa BEM Se-UI saat nyatakan RKUHP bermasalah. (Dok BEM Se-UI)
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id — Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) memberi nilai jelek untuk tiga tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin. Mereka menyuarakan tagar ‘cukup sudah’ pada momen tiga tahun pemerintahan Jokowi-Ma’ruf ini.

“Kabinet Indonesia Maju, Kabinet Nasakom: Nasib Satu Koma,” demikian bunyi poster yang disampaikan BEM UI lewat akun Twitter dan Instagram-nya, Rabu (26/10/2022).

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Ketua BEM UI Bayu Satria Utomo mengonfirmasi bahwa unggahan di media sosial tersebut memang merupakan pernyataan pihaknya, mulai Selasa (25/10) malam tadi. Hari ini, pukul 11.35 WIB, BEM UI trending di Twitter.

BEM UI mengunggah gambar animasi singkat, Jokowi berdiri di mimbar pidato, di belakangnya ada Ma’ruf Amin. Hidung Jokowi bertambah panjang. Di belakangnya, ada tulisan keterangan ‘Kerja! Kerja! Kerja! Tapi sia-sia’.

Lantas, apa maksudnya tagar ‘cukup sudah’ yang dipakai akun media sosial BEM UI?

“Sebenarnya tagar yang kami angkat (cukup sudah) bermaksud untuk memperingatkan Pak Jokowi supaya cukup sudah membohongi rakyat, cukup sudah Pak Jokowi membuat kebijakan-kebijakan bermasalah, dan cukup sudah Pak Jokowi terus hadirkan kekecewaan. Jangan lagi kabinet ini membuat kebijakan-kebijakan yang tidak pro-rakyat. Kami butuh angin segar,” kata Kepala Departemen Aksi dan Propaganda, Taffi Hensan Kurniawan, kepada detikcom.

BEM UI memberi nilai buruk untuk para menteri di Kabinet Indonesia Maju. Selain itu, BEM UI juga memberikan nilai untuk kepala lembaga penegak hukum.

Berikut Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) menteri-menteri dan kepala lembaga, menurut BEM UI:

1. Menko Kemaritiman dan Investasi, Luhut Pandjaitan: 1,3

2. Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia: 1,4

3. Menteri Keuangan, Sri Mulyani: 1,5

4. Menteri ESDM, Arifin Tasrif: 1,2

5. Menteri PPN/Bappenas, Suharso Monoarfa: 1,2

6. Mendikbud, Nadiem Makarim: 1,7

7. Menkumham, Yasonna Laoly: 1,2

8. Menkumham, Sanitiar Burhanuddin: 1,1

9. Menteri Agraria dan Tata Ruang, Hadi Tjahjanto: 1,7

10. Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo: 1,0

11. Ketua KPK, Firli Bahuri: 1,0

“Semoga buruknya nilai yang ada menghadirkan introspeksi yang tidak berkesudahan, dan menghadirkan perubahan yang signifikan. Harap berbenah diri karena tidak ada remedial!” kata BEM UI.

BEM UI juga merasa rakyat semakin tersiksa di tiga tahun pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Ini. Mereka mengunggah gambar bertuliskan ‘Tiga Tahun Menjabat, Rakyat Semakin Dibabat!’ Ini karena pemerintah buruk dalam hal kebijakan. Pendidikan dinilainya masih mahal dan tidak demokratis, dana APBN digunakan untuk hal yang tidak urgen, permasalahan lingkungan dibiarkan, praktik KKN semakin marak, dan kasus pelanggaran HAM terus terjadi.

Kinerja Polri dan KPK

Menurut BEM UI, kinerja Polri dan KPK semakin menurun di tahun ketiga Jokowi-Ma’ruf. Korupsi makin subur di era kepemimpinan Ketua KPK Firli Bahuri. Kinerja Polri disebut tak jauh berbeda di bawah kepemimpinan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

“Mulai dari pembunuhan yang melibiatkan aparat, pungli, korupsi, narkoba, dan kejahatan lainnya yang seharusnya diatasi oleh kepolisian, justru turut dilakukan oleh Kepolisian. Walau sudah luar biasa bobrok, anehnya kedua pimpinan lembaga ini justru terus dipertahankan oleh Presiden Jokowi tanpa alasan yang pasti,” kata BEM UI.

BEM UI menyoroti poin ketujuh dalam sembilan janji Jokowi, yakni ‘perlindungan bagi segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh warga’. Janji itu dinilainya belum terpenuhi.

Jawaban Stafsus Mensesneg

Staf Khusus Menteri Sekretaris Negara Bidang Komunikasi dan Media, Faldo Maldini, mengapresiasi bakat BEM UI membuat meme-meme kreatif. Dia berharap BEM UI juga mampu melahirkan tokoh aktivis yang berani masuk politik. Soal kritik BEM UI terhadap tiga tahun pemerintahan Jokowi, Fadlo menilai itu adalah vitamin.

“Tanggung jawab negara melindungi hak warga negara. Pemerintah sering dikata-katai lebih parah daripada itu, jadi ini kami kayak vitamin saja. Terimakasih banyak untuk teman-teman yang masih peduli,” kata Faldo Maldini, dihubungi detikcom secara terpisah.

Sumber: detikcom

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *