JK Telepon Sri Mulyani: Jangan Takut-takuti Orang Tahun Depan ‘Kiamat’

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id — Mantan Wakil Presiden yang juga Ketua Dewan Kehormatan Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (PP IPHI) Jusuf Kalla (JK) menelepon Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati agar tidak banyak mengeluarkan komentar soal krisis ekonomi yang menakuti masyarakat.

Menurut JK negeri ini sangat luas, tak semua wilayah menghadapi krisis. Dia meminta jangan sampai masyarakat menjadi takut ancaman krisis ekonomi.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

“Saya bilang pada Sri Mulyani jangan takut-takut orang tahun depan akan kiamat (krisis ekonomi). Saya telepon jangan begitu, jangan kasih takut semua orang. Ini negeri luas, kalau ada masalah, hadapi, kita jangan takut,” ungkap Jusuf Kalla dalam peringatan HUT 70 Tahun Kalla Group, di Grand Ballroom Kempinski Jakarta Pusat, Jumat (28/10/2022).

Malah Jusuf Kalla yakin Indonesia tidak akan mengalami krisis energi dan pangan karena menghasilkan komoditas itu secara mandiri.

“Beda kita dengan negara lain yang enggak punya energi. Jadi kita harus optimis, kalau ada masalah hadapi,” kata Jusuf Kalla.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memang sering memperingatkan ancaman resesi di tengah gejolak ekonomi global. Bahkan menurutnya, dunia dipastikan akan resesi tahun 2023.

Sri Mulyani pernah mengatakan, banyak negara di dunia menaikkan suku bunga acuan secara ekstrim dan bersama-sama. Hal ini memicu terjadinya inflasi sampai resesi.

“Bank dunia sudah menyampaikan kalau bank sentral seluruh dunia melakukan peningkatan suku bunga secara cukup ekstrim dan bersama-sama, maka dunia pasti mengalami resesi di tahun 2023,” katanya dalam konferensi pers APBN KiTa secara virtual, Senin (26/9/2022).

Dia juga menyebutkan tidak mudah menyusun APBN 2023 di tengah situasi perekonomian dunia yang bergejolak. Sri menuturkan banyak perubahan yang terjadi di tengah jalan akibat situasi yang tak menentu dan datang tiba-tiba.

APBN 2023 yang awalnya disusun hanya mempertimbangkan covid-19, kemudian dihadapkan dengan perang Rusia-Ukraina.

Dia menegaskan ketegangan antar dua negara tersebut menyebabkan berbagai krisis seperti pangan, energi dan keuangan yang menyebabkan harga minyak, pangan naik tajam. Bahkan beberapa negara mengalami krisis utang akibat kondisi ini.

Sementara itu, Bank Dunia memproyeksi sejumlah negara resesi pada 2023. Hal ini karena suku bunga acuan bank sentral di sejumlah negara semakin tinggi.

Presiden Bank Dunia David Malpass mengatakan bank sentral terus mengerek bunga acuan demi menekan laju inflasi.

Kenaikan suku bunga acuan akan menghambat proses pemulihan ekonomi global. Sehingga, Bank Dunia memprediksi ekonomi dunia melambat menjadi 0,5 persen pada 2023 mendatang.

“Pertumbuhan global melambat tajam dengan kemungkinan perlambatan lebih lanjut karena lebih banyak negara jatuh ke dalam resesi,” terang Malpass.

Ia khawatir tren perlambatan ekonomi akan berlangsung dalam jangka panjang. Karena itu, Malpass mendesak seluruh negara untuk fokus meningkatkan produksi agar pasokan kembali melimpah, sehingga inflasi bisa ditekan.

Di sisi lain, Dana Moneter Internasional (IMF) menyebut Indonesia menjadi titik terang saat ekonomi dunia suram. Hal tersebut diungkapkan oleh Managing Director IMF Kristalina Georgieva saat bertemu dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani. (Dbs)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *