Hikmah Malam: Muhasabah Diri

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hendaknya setiap dari kita memiliki waktu untuk menyendiri dan muhasabah,

Mengevaluasi diri terhadap apa saja yang telah kita capai dan perbuat,

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Kemudian hal-hal apa saja yang kiranya patut kita perbaiki untuk kita jadikan bekal akhirat.

Karena hanya diri kita sendirilah yang lebih tahu bagaimana sesungguhnya keadaan kita.

Apakah kita termasuk orang yang bertaqwa dan istiqomah menjalankan perintah Allah atau justru kita adalah termasuk orang yang gemar melakukan maksiat dan sering lalai dengan perintah Allah ?

Jika kita termasuk orang yang pertama maka tingkatkan dan berusahalah untuk tetap Istiqomah. Adapun jika kita termasuk orang yang kedua maka segera bertaubatlah dan melakukan amal shalih.

Allah memerintahkan kita untuk mengevaluasi dan mencela diri atas kekurangan kita dalam melakukan ketaatan dan amal shalih. Allah Ta’ala berfirman,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (Akhirat), dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Hasyr: 18).

Al-Hafizh Ibnu Katsir dalam menafsirkan ayat ini berkata, “Hisablah dirimu sebelum dihisab. Perhatikanlah apa yang kamu tabung untuk dirimu dari amal shalih untuk hari kebangkitanmu dan saat kamu dihadapkan kepada Rabb-mu.”

Sebagaimana yang dinukilkan dari Syadad bin Aus radhiallahu ‘anhu, dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, bahwa beliau bersabda,

الكَيِّسُ مَنْ دَانَ نَفْسَهُ وَعَمِلَ لِمَا بَعْدَ المَوْتِ، وَالعَاجِزُ مَنْ أَتْبَعَ نَفْسَهُ هَوَاهَا وَتَمَنَّى عَلَى اللَّهِ

”Orang yang pandai adalah yang menghisab (mengevaluasi) dirinya sendiri serta beramal untuk kehidupan sesudah kematian. Sedangkan orang yang lemah adalah yang dirinya mengikuti hawa nafsunya serta berangan-angan terhadap Allah Ta’ala“. (HR. Ahmad, Turmudzi, Ibn Majah – dhaif).

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah juga berkata,

ﻻﺑﺪ ﻟﻠﻌﺒﺪ ﻣﻦ ﺃﻭﻗﺎﺕ ﻳﻨﻔﺮﺩ ﺑﻬﺎ ﺑﻨﻔﺴﻪ ﻓﻲ ﺩﻋﺎﺋﻪ ﻭﺫﻛﺮﻩ ﻭﺻﻼﺗﻪ ﻭﺗﻔﻜﺮﻩ ﻭﻣﺤﺎﺳﺒﺔ ﻧﻔﺴﻪ ﻭﺇﺻﻼﺡ ﻗﻠﺒﻪ

“Hendaklah seorang hamba memiliki waktu-waktu khusus menyendiri untuk berdoa, shalat, merenung, muhasabah dan memperbaiki hatinya”. (Majmu’ Fatawa 10/637)

Dengan demikian seorang hamba harus punya waktu-waktu khusus untuk menyendiri dan bermuhasabah untuk evaluasi diri agar kedepan menjadi lebih baik. Dan jangan sampai kita terus menerus meremehkan dosa dan lalai terhadap perintah Allah ﷻ, sebab kita tak pernah tahu kapan ajal datang menjemput kita.

Semoga Allah ﷻ memberi Taufiq dan Hidayah kepada kita semua dalam ketaatan.

✍ Habibie Quotes, 12 Februari 2021

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *