Kisah Abu Nawas: Gara-Gara 3 Pertanyaan Aneh, Abu Nawas Ambil Alih Takhta Raja

Abu Nawas Ambil Alih Takhta Raja
Abu Nawas Ambil Alih Takhta Raja. Foto/ilustrasi: ist
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id – SUATU hari Baginda Raja memerhatikan bahwa Abu Nawas tidak datang ke istana. Ia pun mengutus pengawalnya untuk memanggilnya.

Segera Abu Nawas datang ke istana. Ketika itu ia tahu bahwa Raja menjadi kesal kepadanya. Dia tidak berani menatap wajah Raja.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Abu Nawas, kenapa kau tidak datang untuk melihatku hari ini?” tanya Raja dengan singkat seperti tertulis di dalam buku ‘Abu Nawas and King Aaron’, dikutip dari nu.or.id.

“Saya mohon ampun dengan sangat, Baginda. Saya punya banyak pekerjaan untuk diselesaikan,” jawab Abu Nawas.

“Jadi, kau pikir pekerjaanmu itu lebih penting daripada aku?” tanya balik Raja dengan sangat geram.

Abu Nawas terdiam. Kemudian Raja melanjutkan, “Aku ingin menanyaimu beberapa hal. Kau harus jawab dengan benar. Kalau kau tidak bisa menjawab, aku akan menghukummu!”

“Apa saja, Baginda?”

“Pertama, apa yang Tuhan kerjakan sekarang? Kedua, berapa banyak bintang di langit? Ketiga, di mana titik tengah bumi?” tanya Raja.

Abu Nawas menjawab, “Saya mohon ampun, Baginda. Saya tidak dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti itu sekaligus. Baginda harus memenuhi persyaratan sebelum saya menjawab pertanyaan-pertanyaan itu.”

“Apa itu?” tanya balik Raja kepada Abu Nawas.

“Jika Anda bersedia turun dari takhta, saya akan duduk di atasnya dan menjawab pertanyaan-pertanyaan Anda,” jawab Abu Nawas.

Raja lantas turun dari takhta. Abu Nawas menduduki takhta Sultan itu. Kakinya menginjak tikar yang terbuat dari kulit kambing.

“Abu Nawas, jawab pertanyaanku!” perintah Raja yang berdiri kesal di atas lantai.

“Pertanyaan pertama Anda, apa yang Tuhan lakukan hari ini? Baru saja Tuhan membuat Anda turun dari takhta dan mengangkat seorang manusia awam, Abu Nawas, ke takhta negeri ini,” jawabnya.

Suasana di sana menjadi hening sebelum Raja bertanya, “Bagaimana tentang pertanyaan kedua? Berapa banyak bintang di langit?”

“Baginda, jika Anda benar ingin tahu jumlah bintang di langit, biarkan saya memberi tahu Anda,” ujar Abu Nawas. Tangan kanannya mengambil tikar kulit kambing dari kakinya.

“Jumlah dari bintang-bintang sama dengan jumlah bulu di kulit kambing ini. Anda dapat menghitungnya, jika Anda tidak percaya kepada saya.”

“Siapa di dunia ini yang dapat menghitung bulu-bulu kambing?” tanya Raja sedikit kesal.

Abu Nawas menjawab cepat, “Itu persoalan yang sama terjadi pada bintang-bintang. Siapa di dunia ini yang mampu menghitung bintang-bintang? Hanya Tuhan yang tahu!”

“Baiklah. Sekarang aku ingin tahu, di mana titik tengah dari bumi. Cepat jawab!”

“Abu Nawas sekonyong-konyong merenggut tombak di sampingnya. Ia lempar tombak itu ke lantai. Tombak itu menancap di depan Raja.

“Baginda, itu merupkan titik tengah bumi, kalau Anda tidak percaya kepada saya, perintahkan orangmu untuk mengukur jaraknya dari barat, timur, utara, selatan!”

“Abu Nawas, siapa yang bisa mengukur jarak itu?” tanya Raja.

“Anda benar, Baginda. Hanya Tuhan yang tahu titik tengah, bukan Abu Nawas, juga bukan Raja,” Abu Nawas menjawab tenang.

Saat ia mendengar jawaban itu, Raja menyadari bahwa Abu Nawas benar-benar seorang yang cedas dan bijaksana. Ia mencintainya lebih dari sebelumnya.

Allahu a’lam bissawab.

Raja lantas turun dari takhta. Abu Nawas menduduki takhta Sultan itu. Kakinya menginjak tikar yang terbuat dari kulit kambing.

Abu Nawas, jawab pertanyaanku!” perintah Raja yang berdiri kesal di atas lantai.

Pertanyaan pertama Anda, apa yang Tuhan lakukan hari ini? Baru saja Tuhan membuat Anda turun dari takhta dan mengangkat seorang manusia awam, Abu Nawas, ke takhta negeri ini,” jawabnya.

Suasana di sana menjadi hening sebelum Raja bertanya, “Bagaimana tentang pertanyaan kedua? Berapa banyak bintang di langit?”

“Baginda, jika Anda benar ingin tahu jumlah bintang di langit, biarkan saya memberi tahu Anda,” ujar Abu Nawas. Tangan kanannya mengambil tikar kulit kambing dari kakinya.

“Jumlah dari bintang-bintang sama dengan jumlah bulu di kulit kambing ini. Anda dapat menghitungnya, jika Anda tidak percaya kepada saya.”

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *