Puan Digadang-gadang Jadi Capres, Siti Zuhro: Ibarat Buah, Beliau Sudah Matang

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id — Peneliti Utama Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Siti Zuhro menilai figur Ketua DPP Puan Maharani punya pengalaman cukup panjang dalam bidang politik. Dia menyebut Puan juga terbilang matang.

Bagi dia, Pilpres 2024 jadi ajang tepat untuk Puan maju ke tahapan lebih tinggi sebagai presiden. Pun, dia menganalisa dengan kehadiran Puan sebagai bakal capres jadi kerinduan banyak perempuan di Indonesia yang ingin kepemimpinan nasional dikendalikan perempuan.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Menurutnya, dengan jumlah mayoritas penduduk RI adalah perempuan, maka wajar jika perempuan mesti turun gunung mengambil alih kepemimpinan nasional. Maka itu, jadi momentum tepat bagi Puan Maharani.

“Ibarat buah, beliau sudah matang pohon. Jadi, sudah saatnya. Beliau bukan tiba-tiba muncul karena awal sekali menjadi anggota partai terlebih dahulu, maju sebagai Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Ketua Fraksi, Menteri, dan saat ini Ketua DPR perempuan pertama,” kata Siti dikutip dari Antara, Senin (31/10/2022).

Dia berpandangan sudah saatnya Puan jadi presiden. Ia mengaku sebagai sesama perempuan, dirinya dukung Puan maju menjadi presiden.

Siti mengatakan, masyarakat khususnya perempuan mesti punya preferensi politik untuk memilih calon-calon presiden sesama perempuan. Hal itu bukan tanpa alasan karena sekian lama perempuan belum dapat tempat yang benar terbuka luas di masyarakat untuk jadi pemimpin.

Kemampuan perempuan sebenarnya tidak kalah, bahkan bisa jauh melampaui laki-laki. Maka dari itu sudah seharusnya perempuan Indonesia mendukung dengan semangat perempuan dukung sesama perempuan.

Dia mengatakan, pemimpin perempuan memiliki keunggulan tersendiri. Salah satunya punya kepekaan emosional, empati dan simpati yang baik. Kemudian, sangat detail, dan kehalusan budi bahasanya buat banyak persoalan bisa teratasi dengan baik.

Siti bilang banyak juga persoalan selama ini terkait perempuan seperti kekerasan, ketimpangan, kematian ibu dan anak, stunting atau gizi buruk. Selain itu, ada perlakuan diskriminatif yang akan lebih mudah diatasi oleh sesama perempuan.

“Karena wanita paham dengan baik kondisi dan persoalannya. Apa yang jadi persoalan perempuan itu butuh sentuhan perempuan,” tuturnya.

Lebih lanjut, Siti juga beri contoh soal keberpihakan Puan yang jelas pada isu kekerasan seksual, stunting, dan kesempatan kerja. Ikhtiar Puan itu dilakukan saat Ketua DPR itu menjabat Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK). Begitu pun saat Puan jabat Ketua DPR yang masih concern soal isu perempuan.

Dia menyebut persoalan itu tentu akan sulit diatasi jika bukan oleh perempuan sendiri. Maka itu, bagi dia wajar dan sudah saatnya Indonesia mempunyai presiden perempuan.

Sumber: Viva

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *