Usik Pola Jokowi Tak Ada di Jakarta saat Ada Demo, Rocky Gerung: Ketakutan!

Rocky Gerung (foto istimewa)
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id — Rocky Gerung menyinggung sikap Presiden Jokowi yang kerap tidak pernah berada di Jakarta saat sejumlah elemen masyarkat melakukan aksi demonstrasi. Terbaru pada Jumat (4/11/2022) kemarin Jokowi memilih melakukan kunjungan kerja ke Mojokerto saat ada demo 411.

Hal ini disampaikan Rocky Gerung melalui akun youtube Rocky Gerung Official dengan judul ‘MENGAPA SETIAP KALI ADA UNJUKRASA JOKOWI KABUR DARI ISTANA?’

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

“Sudah berapa kali itu, satu kali kebetulan dua kali kebangetan, kalau 3 kali ketakutan. Lakukan sekali lagi kedunguan namanya,” ujar Rocky Gerung, Sabtu (5/11/2022).

Rocky Gerung menuturkan pola Jokowi itu kemudian dicatat oleh masyarakat. Sebab, bukan sekali atau dua kali saja Jokowi tidak berada di Istana Jakarta saat ada demo besar.

Ia juga menyinggung sikap Kepala Negara yang berbeda saat bertemu dengan relawannya.

“Terhadap relawan pak Jokowi riang gembira senang, terbawa gelak tawa terlihat kalimatnya jadi berbunga-bunga, kalau sama relawan. Kalau demonstran mahasiswa buruh dan lain-lain gak mau menyambut,” katanya.

Lebih lanjut, Rocky Gerung juga menilai jika Jokowi tidak bersedia menemui demonstran bisa memerintahkan wakilnya.

“Tapi akhirnya jurnalis tahu polanya, (minta) buatkan agenda kira-kira gitu. Itu sejenis kepengecutan, itu rakyat dia mesti hadapi,” tegasnya.

Demo 411

Sebelumnya kawanan Rizieq cs yang tergabung Gerakan Nasional Pembela Rakyat (GNPR) terus menyuarakan tuntutannya yakni meminta Presiden Joko Widodo atau Jokowi untuk mundur dari kursi kepala negara pada Jumat (4/11).

GNPR meminta Jokowi mundur karena salah satunya dianggap tidak rendah hati dan sombong.

Jokowi dianggap sombong dengan segala kekuasaannya. GNPR juga menilai kalau Jokowi memaksakan beragam proyek pembangunan yang membuat Indonesia menambah utang negara.

“Tidak rendah hati malah sombong dalam menjalankan kekuasaan dengan memaksakan berbagai proyek mercusuar yang malah menambah beban hutang negara,” demikian yang disampaikan GNPR melalui keterangan persnya, Sabtu (5/11/2022).

Sumber: Suara

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *