Gus Baha: Mbah Moen Pernah Iri dengan yang Orang ‘Bodoh’, Maksudnya Apa?

Mbah Moen Pernah Iri dengan yang Orang 'Bodoh
Gus baha. Foto: Tangkapan Layar Youtube
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id – Mendengar nama KH Maimun Zubair atau Mbah Moen, ingatan seseorang akan cenderung tertuju pada hal-hal baik.

Mbah Moen yang merupakan putra pertama dari pasangan Kyai Zubair Dahlan dan Nyai Mahmudah memang dikenal sosok yang alim, kharismatik, serta humoris.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Meski dikagumi dari berbagai kalangan dan pembesar negara, Mbah Moen tetap memilih hidup bersahaja dengan menyeimbangkan antara ketegasan dan kasih sayang.

Salah satu guru KH Bahaudin Nursalim atau Gus Baha ini memiliki tanggal lahir yang sama persis dengan hari Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928.

Mbah Moen yang juga diakui sebagai wali wafat tanggal 6 Agustus 2019 saat menunaikan ibadah haji dalam usia 90 tahun, dan dimakamkan di pemakaman Ma’la, Makah.

Dikutip dari kanal Youtube Santri Tepian Kapuas pada Kamis 3 November 2022, Gus Baha menceritakan sisi humoris dari Mbah Moen, gurunya.

Suatu ketika, Mbah Moen dan Gus Baha mengadakan perjalanan bersama sejumlah rombongan ziarah menuju makam Wali Songo.

Di jalan menanjak yang curam, bus yang mereka tumpangi mengalami kendala sehingga menyebabkan terhenti di tengah-tengah tanjakan.

Mbah Moen yang terpelajar kuatir jika rem tangan bus tidak berfungsi, maka akan menyebabkan bus berjalan mundur tak terkendali, kecelakaan sangat mungkin terjadi.

Tapi para peziarah yang sebagian besar berisi orang-orang desa dan kurang mengerti hukum fisika, justru bersikap tenang dan santai, bahkan ada yang sambil kulineran.

Melihat fenomena itu, Mbah Moen kemudian bertanya kepada peziarah, “Kenapa kalian bisa tenang, bagaimana jika bus yang kita tumpangi ini tergelincir?”

“Nggak tahu Mbah kenapa kami bisa tenang, itu sudah jadi tugas Pak Supir, Mbah,” jawab peziarah masih dengan sikap santai dan tenang.

Mbah Moen kemudian merenungi jawaban asal para peziarah, ia menyampaikan pernyataan kepada Gus Baha, “Enak sekali jadi orang bodoh, Ha,” katanya.

Gus Baha yang merupakan murid sekaligus penerusnya, menyadari bahwa maksud ucapan Mbah Moen bukan bodoh dalam pengertian akademis maupun keilmuan.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *