Saat Zakat Menjadi Penyelamat Resesi Ekonomi

Saat Zakat Menjadi Penyelamat Resesi Ekonomi
Saat Zakat Menjadi Penyelamat Resesi Ekonomi. Foto: istock
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Oleh : Nana Sudiana, Direktur Akademizi & Associate Expert FOZ

Hajinews.id – Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan tahun depan (2023) pertumbuhan ekonomi global diperkirakan melambat. Hal ini Ia sampaikan pada acara Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEKDI) di Bali, Senin, 11 Juli 2022.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Pelambatan ekonomi ini terutama dipicu oleh perlambatan di sejumlah negara utama, seperti Amerika Serikat, Cina serta negara-negara di Eropa. Pada 2023, Amerika Serikat (AS) diperkirakan tumbuh 1,5 persen. Angka pertumbuhan ini lebih kecil dari angka pertumbuhan tahun ini, yakni mencapai 1,7 persen.

Adapun Cina tahun depan diperkirakan tumbuh 4,5 persen. Angka ini tak jauh berubah dari angka pertumbuhan tahun ini sebesar 3,2 persen. Beberapa negara Eropa diperkirakan tumbuh 0,7 persen pada tahun depan. Angka itu lebih rendah ketimbang proyeksi pertumbuhan tahun ini sebesar 2,9 persen.

Ancaman perlambatan ekonomi ini terjadi secara global. Menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, ancaman reseai ini bukan hanya disebabkan faktor ekonomi. Namun, disebabkan juga oleh faktor geopolitik akibat perang Rusia-Ukraina. Kata Sri Mulyani, perang, yang terjadi memicu peningkatan inflasi global, dan diikuti peningkatan suku bunga serta pengetatan likuiditas berisiko bagi negara yang sudah tertekan.

Risiko dan stagnasi ekonomi ini akan dirasakan bukan hanya oleh negara berpenghasilan rendah tetapi juga oleh sejumlah negara menengah. Bahkan sebagian negara-negara maju. Hal ini disampaikan Sri Mulyani dalam Konferensi Pers – 4th Finance Ministers and Central Bank Governors (FMCBG) Meeting, Kamis, 13 Oktober 2022 di Washington DC.

Bagaimana dengan Indonesia?

Pada 2023 resesi global diperkirakan dapat mengancam perekonomian dunia. Sejumlah ekonom dan ahli keuangan menilai Indonesia tetap akan terkena dampaknya. Walau terdampak, situasi Indonesia tetap akan bertahan dan diperkirakan mampu melewati ancaman tersebut. Dan masyarakat, apalagi yang berpenghasilan menengah ke bawah tetap akan merasakan akibat guncangan ekonomi yang terjadi.

Di tengah perkiraan datangnya ancaman kuat terjadinya resesi di tahun depan, pertumbuhan ekonomi Indonesia diprediksi berada di rentang 4,6 persen hingga 5,3 persen. Dan angka ini masih lebih tinggi dengan perkiraan pertumbuhan ekonomi global yang sebesar 2,6 persen.

Resesi ekonomi yang terjadi, tidak hanya berdampak pada perekonomian negara, tetapi juga langsung berakibat pada terjadinya goncangan ekonomi pada kehidupan masyarakat. Secara umum, ini akan berdampak pada terpicunya penurunan keuntungan perusahaan, meningkatnya pengangguran, hingga kebangkrutan ekonomi secara nasional hingga global.

Yang akan terasa langsung bagi rakyat adalah akan adanya kenaikan harga-harga. Kenaikan harga ini, apalagi pada barang-barang kebutuhan utama seperti sembako dan kebutuhan bahan-bahan pokok lainnya, jika tidak dibarengi kenaikan UMR, akan sangat memberatkan beban masyarakat. Kenaikan harga-harga pastinya akan segera menambah beban pengeluaran sebuah keluarga.

Peran ZIS di Tengah Ancaman Resesi

Di tengah adanya ancaman resesi ekonomi, zakat dapat berperan dalam mengurangi dampak resesi yang akan terjadi. Zakat dengan konsep menjadi sarana ibadah yang juga berdimensi sosial, akan berperan mengurangi gap distribusi kekayaan dalam masyarakat. Dengan sarana zakat, harta dari mereka yang berlebih (muzaki) akan didistribusikan pada mereka yang kekurangan, sehingga tercapailah tujuan kemaslahatan bersama dalam bentuk kesejahteraan ekonomi sekaligus pengurangan jumlah kemiskinan.

Zakat yang dikumpulkan lembaga pengelola zakat dari para muzaki akan diberikan pada mereka yang membutuhkan (mustahik) dalam bentuk berbagai program pendistribusian dan pendayagunaan. Sejumlah program charity dan pemberdayaan disiapkan untuk mereka dalam beragam durasi waktu. Ini memang tidak menjamin berlangsung dalam jangka panjang, namun dengan adanya bantuan riil untuk kalangan menengah ke bawah ini, mereka tetap akan terbantu dan minimal mampu bertahan di situasi kritis saat resesi terjadi.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *