Hajinews.id – Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Presiden Uni Emirat Arab (UEA) Mohamed Bin Zayed Al-Nahyan meresmikan Masjid Raya Sheikh Zayed Al-Nahyan di Solo. Peresmian masjid akan digelar hari ini.
Seperti dikutip dari detikJateng, Minggu (13/11/2022), Masjid ini merupakan hadiah langsung dari Mohamed Bin Zayed. Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengatakan segala persiapan untuk peresmian masjid sudah rampung.
Gibran menuturkan peresmian masjid ini dimajukan lebih awal dari tanggal yang sudah dijadwalkan yakni 17 November. Jokowi, kata Gibran, akan langsung terbang ke Solo usai kunjungan kerja dari Kamboja.
“Peresmian tanggal 14 November 2022, tanggal 14 pagi. Pulang dari Kamboja langsung, sebelum ke G20 di Bali, ternyata lebih enak begitu, esuk-esuk (pagi-pagi) jam 7,” ujarnya.
Bisa Tampung 10 Ribu Orang
Wakil Wali Kota Solo Teguh Prakosa mengatakan masjid ini berdiri di lahan seluas 3,6 hektare. Dia mengatakan masjid ini bisa menampung 10 ribu orang.
“Kalau normal bisa sampai 10 ribu (orang) sampai selasar luar, kalau (bangunan) inti 4 ribu (orang), lantai atas dan bawah,” kata Teguh saat meninjau Masjid Sheikh Zayed, Rabu (18/10/2022).
Masjid pemberian Pangeran UEA dengan anggaran sekitar Rp 300 miliar. Teguh menyebut, selain untuk salat, masjid bernuansa putih dan emas itu juga bisa dimanfaatkan untuk pengajian dan wisata religi. Dia mengatakan Masjid Sheikh Zayed pun bisa dikunjungi masyarakat umum. Lahan parkirnya yang luas bisa menampung 28 armada bus.
Luas Bangunan 8.000 Meter Persegi
Masjid Sheikh Zayed yang terletak di Jalan A Yani Nomor 128, Gilingan, Kecamatan Banjarsari memiliki luas sekitar 8.000 meter persegi. Seperti dilansir dari surakarta.go.id, di dalamnya terdiri dari bangunan masjid, ruang VIP, perpustakaan seluas 20 meter persegi, dan basement yang digunakan untuk tempat wudhu putra dan putri.
Arsitektur yang diusung dalam bangunannya dibuat mirip dengan Sheikh Zayed Grand Mosque di Abu Dhabi, UEA. Masjid Sheikh Zayed di Solo juga dirancang memiliki 4 menara dan 1 kubah utama.
Adapun kubah-kubah kecil dan ornamen bangunan khas Timur Tengah yang mengelilingi. Arsitektur Islam modern ini menggambarkan persahabatan antara UEA dan Indonesia.