Abu Nawas nampak tenang, bahkan ia bertingkah aneh. Tiba-tiba saja ia mengeluarkan suara seperti ayam jantan berkokok, sehingga membuat Baginda Raja dan para menterinya heran.
“Ampun tuan paduka yang mulia, hamba tidak bisa bertelur seperti Baginda dan para menteri” kata Abu Nawas sambil membungkuk hormat.
“Kalau begitu, kamu harus dihukum” kata Baginda Raja dengan rasa bangga.
“Tunggu dulu wahai paduka yang mulia” kata Abu Nawas memohon.
“Apalagi Abu Nawas” kata Baginda tidak sabar.
“Paduka yang mulia, sebelumnya izinkan hamba untuk membela diri. Sebenarnya kalau hamba mau bertelur, hamba tentu mampu. Akan tetapi hamba merasa jadi ayam jantan. Maka itu hamba tidak bisa bertelur. Hanya ayam betina saja yang bertelur” ucap Abu Nawas dengan membusungkan dada.
Baginda Raja pun tidak bisa berkata apa-apa. Wajah Baginda Raja dan para menteri yang semula cerah kini mendadak merah padam menahan malu sebab mereka dianggap ayam betina.
Abu Nawas memang sangat licin dan selalu bisa mencari cela dalam menyelesaikan persoalan.***