Sesaat Sebelum Gempa Deden Video Call, Ternyata Anak dan Istrinya Tertimbun Longsor

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id – Deden, warga Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat tak mampu menepis kesedihannya.

Gempa 5,6 magnitudo di Cianjur pada Senin (22/11/2022) siang, telah mengakibatkan terjadinya tanah longsor yang menimbun istri dan anak bungsunya yang sedang berada di sebuah warung.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Deden pun menceritakan momen terakhirnya berkomunikasi dengan istri dan anak bungsunya tersebut.

Menurutnya, pada pukul 13.00 WIB, atau beberapa menit sebelum gempa tersebut terjadi, sang istri menghubungi dirinya.

Saat itu, istri dan anaknya melakukan panggilan telepon video padanya.

Menurut Deden, istri dan anaknya itu sedang berada di warung yang jadi lokasi longsor.

Istri dan anak bungsunya itu saat video call meminta Deden untuk cepat pulang.

Deden yang sedang di jalan menuju arah pulang pun mengiyakan keduanya.

Namun siapa sangka beberapa menit kemudian gempa pun mengguncang wilayah Kabupaten Cianjur.

Warung tempat anak dan istrinya itu tertimbun longsor akibat gempa tersebut.

Alhasil keluarga tercintanya itu pun ikut tertimbun longsoran tersebut.

Ia pun tak menyangka bahwa permintaan pulang dari anak dan istrinya itu justru malah mereka yang hilang tertimbun longsor.

Tubuh anak dan istrinya itu belum dievakuasi oleh petugas karena terkendala alat dan akses jalan yang tertutup longsoran.

Sambil menutup sebagian wajahnya menggunakan kain sarung, Deden pun menuturkan momen komunikasi terakhirnya dengan istri dan sang anak.

“Video call jam 1 teh, ‘yah uwih ya uwih’ katanya. ‘Iya ayang pulang ini lagi di jalan’,” ujarnya dilansir dari Youtube CNN Indonesia, Selasa (22/11/2022).

Menurutnya setelah itu istri dan anaknya tidak ada kabar lagi, usai tertimbun longsor.

“Itu terakhir kali,” katanya sambil menangis.

“Keluarga bapak ada di mana sekarang?,” tanya wartawan.

“Ada si sana,” katanya sambil menunjuk ke belakang dan menutupi wajahnya karena menangis.

“Di sana di mana?,” tanya wartawan lagi.

“Di sana tertimbun, sama warung-warungnya. Di warung ada dua, istri sama anak saya yang paling bontot,” katanya sambil terus menangis.

Ia pun mengatakan bahwa anak dan istrinya itu belum dievakuasi.

Tampak Deden juga ditenangkan oleh polisi yang berada di sana.

Polisi terlihat memeluk Deden yang terus menatap ke arah lokasi warung tempat anak dan istrinya tertimbun.

Sementara yang terlihat di lokasi yakni hamparan tanah bekas longsoran.

Longsor akibat gempa ini berlokasi di jalur Puncak yang posisinya berada di antara Kampung Pos dan Kampung Cugenang, Desa Cijedil.

Akses jalan yang menghubungkan Bandung dan Bogor ini tertutup material longsor sehingga menimbun jalur nasional, jalur Jakarta-Bandung sepanjang 300 meter.

Tak hanya menutup akses jalan, longsor tersebut menimbun sebuah warung dan kendaraan. Akibatnya akses jalan dari Cianjur menuju Puncak Bogor dan sebaliknya lumpuh.

“Jalur nasional, jalur Jakarta-Bandung ini tertutup memang hampir 300 meter kurang lebih, tertutup timbunan tanah. Di sini juga ada beberapa warung untuk yang istirahat, tertimbun tanah. Dan juga yang istirahat, kendaraan yang masih ada di sini juga mungkin dugaan masih di dalam tanah ( tertimbun),” kata aparat setempat.

15 Anak Sekolah Masih Tertimbun

Longsor imbas gempa bumi yang terjadi di Cianjur, Jalan Labuan – Cianjur atau Jalur Puncak kawasan Cianjur di wilayah Cugenang, Jawa Barat turut menimbun mobil truk hingga angkot.

Sampai pukul 22.00 WIB Senin (21/11/2022) malam, akses jalan Bogor – Cianjur ini sementara masih ditutup imbas longsor tebingan sekitar 5 meter beserta pohon tumbang tersebut.

Terpantau, tim petugas gabungan BPBD, Damkar, TNI dan Polisi malam ini masih berkumpul di sekitar lokasi yang gelap gulita imbas tiang listrik PLN yang juga kena imbas gempa yang terjadi.

“(Longsor) Tebingan sekitar 5 meter, jalur itu ketutup. Di bawahnya ada dua angkot sama satu truk,” kata Kasi Penyelamatan Dinas Damkar Kota Bogor, Hamid Suwardi kepada TribunnewsBogor.com di sekitar lokasi, Senin malam.

Dia menjelaskan bahwa para penumpang dan sopir dari laporan adanya kendaraan yang tertimpa longsor ini sementara masih belum ditemukan.

Kondisinya sampai Senin malam ini, kata dia, untuk badan mobil angkot masih belum terlihat, sementara untuk badan truk sudah terlihat.

Namun proses evakuasi masih akan dilakukan ditambah penanganan material longsor beserta pohon tumbang yang masih menutup jalan.

“Menurut keterangan, yang di angkot itu ada 15 orang, itu siswa anak sekolah yang baru pulang, dan yang lainnya yang berteduh tadi kan hujan, dan di bawahnya ada juga warung-warung itu tertimpa sama longsor. Angkot belum kelihatan, hanya badan truk saja yang sudah kelihatan,” kata Hamid Suwardi.

 

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *