Presiden Jokowi Mendadak Tunda Kirim Surpres Calon Panglima TNI ke DPR, Ada Apa?

Presiden Jokowi Mendadak Tunda Kirim Surpres Calon Panglima TNI ke DPR (foto istimewa)
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id — Presiden Joko Widodo (Jokowi) gagal kirim Surat Presiden (Surpres) mengenai calon Panglima TNI ke DPR. Sedianya surat itu dikirim sore tadi, Rabu (23/11/2022).

Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPR Indra Iskandar menyebutkan gagalnya Surpres calon Panglima TNI tersebut dikirim karena Puan Maharani.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Indra menyebutkan Surpres tersebut dikirim Presiden Jokowi ke DPR jika Puan Maharani pulang dari luar negeri.

“Kenapa nggak jadi disampaikan hari ini? Karena Ibu Puan masih memimpin delegasi Indonesia pada sidang parlemen ASEAN atau AIPA di Kamboja,” kata Indra kepada wartawan, Rabu (23/11/2022).

Ia mengatakan, Puan baru akan menerima palu sidang dari Kamboja sebagai tuan rumah penyelenggaraan parlemen ASEAN untuk tahun depan.

Ia menyebutkan pemerintah dan DPR akhirnya sepakat surpres terkait calon Panglima TNI itu diserahkan pada 28 November.

“Ya kesepakatan antara ibu ketua DPR dengan Pak Mensesneg itu akan disampaikan secara resmi pada 28 November, Senin minggu depan,” ujaranya.

Indra mengatakan belum bisa memastikan pukul berapa Surpres itu akan dikirim ke DPR.

Menurutnya, terkait waktu akan ada kesepakatan kembali antara kedua belah pihak.

“Nanti akan disepakati lagi jamnya, mungkin sekitar 10.30 waktunya,” tuturnya.

Sebelumnya, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno mengatakan, pihaknya akan mengirimkan Surpres mengingat DPR akan memasuki masa reses pada 16 Desember 2022 mendatang.

“Beberapa waktu ke depan akan reses di DPR. Kami sudah menghitung bahwa pada hari ini akan dikirim kepada DPR Surpresnya,” kata Pratikno di Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/11).

Pratikno menjelaskan, dirinya belum bisa mengumumkan terkait nama yang dipilih Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menjadi Panglima TNI.

“Nanti kalau sudah diterima DPR nanti dari DPR lah yang menyampaikan. Kalau calon Panglima TNI pasti dari kepala staf atau mantan kepala staf yang masih aktif. Kan gitu aja,” tuturnya.

Sumber: pojoksatu

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *