Masya Allah, Bayi Tertimpa Tembok, Sang Ayah Sudah Pasrah, Pas Diangkat Melek dan Tersenyum

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id – Berbagai kisah tragis hingga peristiwa bak mukjizat terjadi dalam tragedi gempa bumi yang terjadi di Cianjur, Jawa Barat.

Seorang ayah bernama Agus Rahmat Hidayat warga Kampung Pasir Sapi, Desa Sukamulya, Cugenang menceritakan kisah mukjizat kala gempa Cianjur mengguncang awal pekan ini.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Dikatakan ayah berusaha 47 tahun itu, anak keduanya selamat dari musibah gempa Cianjur yang terjadi Senin lalu.

Rahmat bercerita saat kejadian Senin (21/11/2022) 13.20 WIB dirinya tengah berada di luar rumah bersama anak pertama dan istri tercinta Adah Rosidah.

Kala itu tiba-tiba gempa Cianjur mengguncang Kampung Pasir Sapi.

“Pas kejadian gempa Cianjur, saya lagi di luar bersama anak pertama dan istri saya. Saya sempat ngeblank beberapa saat,” kata Rahmat kepada Tribunnews.com, Kamis (24/11/2022).

Tetapi teriakan istri saya mengingatkan bahwa anak kedua masih di dalam rumah menyadarkan saya.

“Syakila, itu dedenya masih di dalam,” teriak Adah Rosidah kala kejadian seperti yang diceritakan Rahmat.

Setelah mendengarkan teriakan istirnya. Rahmat langsung berlari menuju ke dalam rumah.

“Saya langsung lari ke dalam rumah tidak mikirin masih ada gempa atau tidak,” sambungnya.

Dikatakan Rahmat saat tiba di depan kasur buah hatinya ternyata sudah tertimpa dengan tembok berukuran 140×2 meter.

“Saya membersihkan tumpukan bata pertama yang paling atas pas dada karena memang yang harus tolongin mukanya dulu,” tuturnya.

Rahmat mengungkapkan ketika muka bayinya sudah terlihat perasaannya tidak enak

“Pas kelihatan mukanya merem. Itu perasaaan sudah tidak enak jangan-jangan meninggal,” sambungnya.

Kemudian Rahmat bercerita ketika anaknya diangkat ternyata membuka mata dan tersenyum.

“Pas saya angkat dedek bayi melek dan senyum. Di situ saya teriak-teriak takbir,” ungkapnya.

Rahmat mengungkapkan mengapa anak tercintanya bernama Shakila Hafsah itu bisa selamat dikarenakan tembok yang menimpa anaknya.

Terhalang reruntuhan yang sudah lebih dulu terjatuh.

“Dede bayi lagi ada di kasur lalu saat gempa sudah ada tumpukan batu yang jatuh lebih dulu. Kemudian setelah itu tembok baru menimpa dedek bayi, jadi dedek bayi engga kena kejatuhan tembok besar,” tuturnya.

Adapun keadaan Shakila Hafsah bayi berumur enam bulan itu sehat walafiat.

Hanya luka beberapa goresan di wajah dampak dari reruntuhan tembok.

 

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *