Gus Baha: Salat Dhuha Dan Tahajud Tidak Harus Dilakukan Setiap Hari

Salat Dhuha Dan Tahajud Tidak Harus Dilakukan Setiap Hari
Gus Baha
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id – Salat Dhuha dan Tahajud tidak perlu dilakukan setiap hari, demikian penjelasan Gus Baha.

Salat Dhuha dan Tahajud merupakan Salat sunnah yang memiliki keutamaan tersendiri.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Namun, menurut Gus Baha, Salat Dhuha dan Tahajud tidak boleh dilakukan setiap hari, melainkan sesekali saja.

Gus Baha juga tidak orisinal soal itu. Gus Baha juga punya nalar yang masuk akal dan berwawasan. “Kamu tidak terlalu berbakti. Tidak perlu Salat Tahajud setiap malam karena terlalu banyak pembisik,” kata Gus Baha.

“Orang yang mengaku nabi sering juga Tahajud,” lanjut Gus Baha.

“Ya,” lanjut Gus Baha, “hari-hari terakhir ini lebih khidmat dan bahkan lebih berbahaya.”

Gus Baha mencontohkan, “Orang yang mengaku nabi di Jombang sering Tahajud bukan? Karena dia sering menginginkannya, dia akhirnya berpikir dia bisa mengungkapkannya.”

“Tapi kalau ngorok (cuma tidur) kayaknya nggak bisa tidur,” canda Gus Baha. Gus Baha kemudian mencontohkan Abdullah bin Ma’ud yang marah ketika Tabin salat Dhuha setiap hari.

“Abdullah bin Mas’ud itu lucu. Dia itu paling tersinggung kalau ada Salat fardu yang disaingi,” ujar Gus Baha.

“Abu Bakar itu kalau hari Asyura, pulang, lalu mendapati bejana-bejana isi air untuk persiapan berbuka puasa sunnah 10 Muharram, maka dipukulilah bejana-bejana itu agar orang-orang tidak puasa Asyura,” terang Gus Baha menambahkan.

Hal yang demikian ini, menurut Gus Baha, agar puasa Ramadan (wajib atau fardu) tidak tersaingi dengan puasa sunnah.

Gus Baha menambahkan, “Abdullah bin Mas’ud juga begitu kalau ada orang yang Salat Dhuha setiap hari. Dia bilang, ‘Jangan pernah kamu menyaingi Salat fardu!’”

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *