Perlengkapan Ibadah Haji Warga Cianjur Tertimbun Reruntuhan

Perlengkapan Ibadah Haji Warga Cianjur Tertimbun Reruntuhan
Perlengkapan Ibadah Haji Warga Cianjur Tertimbun Reruntuhan
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Cianjur, Hajinews.id – Korban gempa di RT 02 RW 06 Kampung Balandongan, Desa Margaluyu, Kecamatan Cugenang, Kota Cianjur meminta bantuan untuk mengevakuasi puing-puing di wilayahnya.
Pasalnya, sejak Senin (21/11) hingga saat ini reruntuhan bangunan masih menumpuk di titik ini. Selain itu, warga harus segera mendirikan tenda darurat yang sesuai di wilayahnya.

“Pasca gempa sampai sekarang belum ada evakuasi reruntuhan bangunan. Kami butuh alat berat karena di dalam rumah ada barang-barang berharga yang tertimbun reruntuhan,” kata warga setempat Herman Permana, Sabtu (26/11/2022). Herman mengatakan, dirinya dan keluarga besarnya berencana menunaikan ibadah haji pada 2023. Beberapa perlengkapan haji dan dokumen penting lainnya masih tertimbun reruntuhan bangunan.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

“Kami empat keluarga, semoga mendapat izin dari Allah untuk menunaikan ibadah haji. Pada saat yang sama kami sudah membeli perlengkapan haji dan perlengkapan keturunan haji. Juga kalau mau haji di sini, hajatan sekali, kami beli 500 mukena, beli sajadah 500 pak, semua ada di sini,” kata Herman. “Oleh karena itu kami meminta bantuan kepada pihak terkait untuk mengevakuasi harta benda atau barang yang terkubur di sini. Ada juga satu mobil dan dua sepeda motor yang tertimbun reruntuhan,” lanjutnya.

Herman mengatakan, hampir 90 persen permukiman di desanya hancur, hampir seluruh rumah rusak berat. Belum ada rumah yang dievakuasi. Semua warga tinggal di tenda darurat sendiri. “Kerusakan 90 persen itu bisa disebut 100 persen. Sampai saat ini kami belum tersentuh. Mudah-mudahan ini bisa cepat disentuh. Cepat evakuasi barang-barang yang bisa diselamatkan dari reruntuhan rumah kami,” ujarnya. .

Herman sendiri adalah adik Eli Nurlaela, perempuan yang sempat terjebak dalam puing bangunan selama 2,5 jam. Proses evakuasi Eli bahkan dilakukan secara swadaya oleh warga dengan peralatan seadanya.

“Untuk pemerintah belum ada yang ke tenda kami belum ada bantuan-bantuan logistik yang lainnya. Yang kami butuhkan sementara alat berat dulu untuk evakuasi kendaraan di dalam. Kalau kita mengandalkan manual, sekitar sini pada sibuk, semua kena imbasnya di sini 90 persen ambruk, tapi yang paling parah rumah kami,” pungkasnya.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *