KH Shodiq Hamzah Terima Doctor Honoris Causa dari UIN Walisongo, Menteri Agama: Perkuat Moderasi Bergama

KH Shodiq Hamzah Terima Doctor Honoris Causa dari UIN Walisongo
KH Shodiq Hamzah Terima Doctor Honoris Causa dari UIN Walisongo
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Semarang, Hajinews.id – UIN Walisongo menganugerahkan gelar doktor honoris Causa kepada KH Shodiq Hamzah dalam bidang Ilmu Tafsir. Penganugerahan ini diserahkan langsung oleh Rektor UIN Walisongo di Aula 2 Kampus 3 UIN Walisongo Semarang pada Selasa (29/11). Penganugerahan ini diberikan karena kiprahnya memberikan kontribusi yang signifikan dalam pendidikan Islam terutama dalam bidang Ilmu Tafsir al-Qur’an. Dalam kesempatan ini KH Shodiq menyampaikan Pidato penganugerahan Gelar Kehormatan yang berjudul AL-QURAN DAN SPIRIT BILISANI QAUMIH: Ikhtiar Melestarikan Risalah Agama dalam Bingkai Kearifan Lokal.

Menteri Agama Republik Indonesia Yaqut Cholil Qoumas  menyampaikan  Selamat atas Penganugerahan Doktor Honoris Causa yang diberikan oleh Fakultas Ushuludin dan Humaniora UIN Waliosngo kepada Dr.(HC) KH Shodiq Hamzah dalam bidang Tafsir Al Quran. “Saya mengapresiasi orasi ilmiah, iktiar dalam melestarikan risalah Agama dalam bingkai kearifan lokal. Saya menilai pemikiran beliau ini sebagai sumbangan yang berartibagi khasanah tafsir Al quran di Indonesia. Secara spesifik, orasi ilmiah memberikan landasan teologis terhadap program penguatan moderasi beragama yang sedang digalakaan kementrian agama. Terutama dalam upaya mengembangkan sikap adaptif terhadap budaya dan kearifan lokal”, ucapnya.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Rektor UIN Walisongo Prof.Dr.Imam Taufiq menyampaikan pemberian gelar Doktor HC kepada KH Shodiq Hamzah atas kiprahnya dalam bidang ilmu Tafsir, terutama melalui salah satu karyanya yaitu Tafsir Al Bayan. “ Kaya beliau dalam konteks Kearifan lokal menjadi konsep kunci penyebarluasan ajaran agama. Selaras dengan UIN Walisongo yang menginisiasi Paradigma Kesatuan ilmu dalam keseluruhan proses akademik. Kearifan lokal menjadi hal penting dalam menandai integritas keilmuan. KH Shodiq Hamzah menjadikan kearifan lokal sebagai poin penting dalam karyanya, terepresentasi dalam spirit bi lisaani qaumihi sebagai ikhtiarnya dalam melestarikan risalah agama dalam karyanya”.

KH Shodiq Hamzah berkontribusi dalam pengembangan keilmuan terutama dibidang Ilmu Al Quran dan Tafsir.  Salah satu karya beliau yang paling mengesankan adalah Kitab Al Bayan-fi Ma’rifah Ma’ani Al Quran yang menekankan dalam aspek local genuine yang berorientasi pada bahasa dan konteks sosio kultural, dan diskursus tafsir menunjukan bahwa beliau ulama yang hebat, Ujar Rektor UIN Walisongo.

KH Shodiq Hamzah dalam pidato penerimaan Anugrah Doktor Honoris Causa menjelaskan  “Al-Qur‟an hadir untuk semua umat. Fleksibilitas Al-Qur‟an melalui ragam qira‟at dan lahjah menjadikan Al-Qur‟an responsif terhadap kondisi dan kebutuhan umat manusia. Adapun kemudahan Al-Qur‟an untuk diakses oleh siapapun, menjadikan semua umat dapat mendekatinya dari berbagai aspek sesuai latar belakang dan kecenderungannya” lanjutnya.

“Dalam konteks peran mufasir dan ulama sebagai waratsatul anbiya, Al-Qur‟an memberikan landasan bilisani qaumihi. Suatu prinsip yang menunjukkan adanya kesadaran terhadap realitas dan kondisi umat. sehingga dalam proses menafsirkan dan produk tafsir dari seorang ulama harus mencerminkan nilai-nilai kontekstual sekaligus menjaga lokalitas yang dapat memberikan solusi nyata khususnya bagi masyarakat di mana seorang mufasir berada, sehingga keberadaan Al-Qur‟an sebagai hudan dapat benar-benar dirasakan oleh masyarakat”

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *