Gus Baha mengatakan, “Hal itu karena ia tidak pernah melihat wajah Nabi lantaran begitu takzim kepada Nabi sehingga tidak berani menatap wajah Nabi.”
Gus Baha pun menyambung, “Ada ulama yang shalatnya selalu di saf awal kemudian menjadi wali, namun yang di saf paling belakang juga menjadi wali.”
Yang menempati saf pertama itu sudah jelas, yakni ingin mendapatkan keutamaan. Sementara itu, yang menempat saf belakang itu karena rendah hati, merasa diri belum suci. Keduanya pun menjadi wali.
“Banyak juga wali yang ditanya kalau di surga, maka apa keinginan terbesarnya,” lanjut Gus Baha.
“Kata para wali jawabannya adalah memandang Allah. Akan tetapi, menurut sebagian yang lain, tidak ingin melihat Allah,” terang Gus Baha.
Kata Gus Baha, yang tidak ingin melihat Allah ini beralasan bahwa matanya ini pernah melihat hal-hal maksiat yang tidak baik, maka akan ia sucikan Allah dari mata yang sudah pernah melihat macam-macam (maksiat).
Kata wali tersebut, “Allah akan saya sucikan dari pandanganku karena pandanganku sudah sering bermaksiat.”
Tulisan ini disarikan dan diolah dari keterangan Gus Baha yang dilansir dari kanal YouTube Santri Gayeng.***