Merinding Kesaksian Bharada E: Putri Candrawati Ikut Susun Rencana Pembunuhan Brigadir J

Bharada E (foto istimewa)
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id — Bharada Richard Eliezer (Bharada E) mengungkap perencanaan pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat (Brigadir J) dalam kesaksiannya di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (30/11/2022).

Richard menyebut Ferdy Sambo mengatur teknis pembunuhan tersebut di rumah Saguling, Jakarta Selatan. Berdasarkan yang disampaikannya, Putri Candrawathi juga ikut terlibat aktif dalam perencanaan itu, yang dilakukan di lantai tiga rumah mewah tersebut.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Awalnya, Richard yang sedang di lantai dasar, diminta menghadapi Ferdy Sambo ke lantai tiga oleh Ricky Rizal.

Dia langsung bergegas menemui atasannya. Dia melihat saat itu Ferdy sambo sudah menunggu, duduk di sofa panjang.

Richard diminta duduk. Dia lalu ditanyakan oleh FS apakah mengetahui kejadian di Magelang.

Mendapati pertanyaan itu, Richard menjawab bahwa dia tidak mengetahui peristiwa yang dimaksud.

“Nggak lama kemudian ibu PC datang, duduk di samping FS di sofa panjang itu,” terangnya pada sidang pembunuhan Brigadir J.

Ferdy Sambo diam sesaat, kemudian menangis, sebelum akhirnya menyampaikan kalimat yang bikin Richard kaget.

“Yosua melecehkan ibu di Magelang,” kata Ferdy Sambo kepada Bharada E.

Mendengar pertanyaan tersebut, dia kaget dan takut.

Pikirannya berkecamuk, dan masih ragu kebenaran atas informasi yang disampaikan jenderal bintang dua itu.

Selanjutnya Ferdy Sambo menyampaikan kalimat-kalimat yang mengecam Yosua.

“Dia bicara sambil emosi, sambil nangis, mukanya merah,” ungkapnya.

Setiap habis bicara, terangnya, selalu dijeda dengan sesi diam dan nangis.

“Memang harus dikasih mati anak itu,” kata Richard mengulangi kalimat Ferdy Sambo.

Saat itu pandangan suami Putri Candrawathi itu diarahkan pada Richard.

Mendengar ucapan demikian, Richard Eliezer alias Bharada E hanya bisa diam, tak berani membantah.

Selanjutnya Ferdy Sambo mendekatkan arah tubuhnya kepada Richard.

“Nanti kau yang tembak Yosua ya. Kalau kau yang tembak Yosua, saya yang akan jaga kamu. Kalau saya yang tembak, tidak ada yang jaga kita,” kata Bharada E mengulangi ucapan FS.

“Saya diam, saya nggak menjawab sama sekali. Saya antara takut, kaget, dan berpikir apakah ini nyata?” ungkap Richard kepada hakim tentang perasaannya saat itu.

Ferdy Sambo kemudian menjelaskan langsung skenario yang akan dibuat dalam pembunuhan itu.

Skenario yang sudah disusun dalam pembunuhan ini, ungkapnya, kisahnya akan diawali dari Putri Candrawati dilecehkan, kemudian berteriak minta tolong.

“Kamu dengar, kamu respon, Yosua ketahuan, Yosua tembak kamu, kamu tembak balik, Yosua mati,” ungkap Richard membongkar skenario yang sudah dirancang Ferdy Sambo sejak awal.

Mendengar itu, Richard mengaku ketakutan, dan pikirannya menjadi kacau. Kepanikan Bharada E itu dibaca Ferdy Sambo.

“Sudah kamu tenang saja, kamu aman karena posisinya kamu bela ibu, dan membela diri karena ditembak duluan,” kata Ferdy Sambo menenangkan Bharada E.

Diungkapkannya, saat menyampaikan semua skenario itu, didengarkan langsung oleh Putri Candrawati.

“Dia sempat ngobrol sama ibu. Karena ibu suaranya pelan, saya nggak dengar jelas. Tapi saya dengar ada ngomong CCTV kemudian sarung tangan,” ungkapnya.

Tak hanya menyampaikan soal skenario dan perintah menembak, Bharada Richard Eliezer juga saat itu langsung diperintahkan untuk menambah amunisi.

Adapun amunisi itu diserahkan sendiri oleh Ferdy Sambo kepada polisi yang memiliki pangkat terendah dalam jenjang Polri tersebut.

“Setelah saya tambah, saya berikan lagi (sisa) amunisi kepada bapak,” ungkapnya.

Perintah lanjutan kepada Richard, disuruh mengambil senjata Brigadir Yosua yang ada di dalam mobil, yang sebelumnya sudah dilucuti Bripka Ricky Rizal.

Pada akhirnya skenario itu digunakan dalam kasus pembunuhan Yosua Hutabarat di Rumah Duren Tiga Nomor 24 Jakarta Selatan.

Soal sarung tangan, hanya didengarkan oleh Bharada E, sementara saksi Rommer sebelumnya juga menyebut melihat Ferdy Sambo menggunakannya saat turun dari mobil.

Sumber: Tribunjambi

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *