Pemilih Milenial Membutuhkan Calon Presiden Yang Memahami Tantangan Krisis Ekonomi Digital: Jangan Cuma Jargon

Calon Presiden Yang Memahami Tantangan Krisis Ekonomi Digital
Dosen dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga (Fisip Unair) Surabaya Airlangga Pribadi Kusman
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id – Pemilih milenial membutuhkan calon presiden yang paham bagaimana mengatasi tantangan krisis ekonomi digital, bukan sekadar menjual jargon.

Tantangan bagi pemimpin masa depan Indonesia semakin besar.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Salah satu tuntutan pemilih milenial adalah pemimpin yang peka terhadap tantangan zaman sekarang, tantangan era digital.

Mengutamakan pemimpin yang dibutuhkan oleh pemuda masa depan setidaknya harus menjadi penegasan dan pemahaman yang baik tentang masa depan milenium dan bangsa.

Hal ini menjadi tantangan bagi elite politik karena persoalan ini belum tertangani dengan sebaik-baiknya.

Di sisi lain, jika hal ini dioptimalkan maka isu primordialisme dalam politik berpotensi semakin rontok.

Dosen dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga (Fisip Unair) Surabaya Airlangga Pribadi Kusman mengatakan kalangan elite parpol hendaknya memang tak hanya menggaungkan jargon.

Namun, juga perlu memperbincangkan persoalan yang riil yang dekat dengan millenial.

Misalnya, terkait realitas ekonomi politik bahwa millenial sebagian besar saat ini masuk dalam arus besar ekonomi digital.

“Ada 33 Juta tenaga kerja digital di Indonesia sebagian besar kalangan millenial dan sekarang sedang menghadapi tantangan krisis,” kata Airlangga dalam kegiatan Talkshow bertajuk Memilih Damai Yang Muda Yang Primordial? yang digelar di Unair Surabaya, Jumat (2/12/2022).

Dalam diskusi yang dipandu oleh Pemimpin Redaksi TribunJatim Network, Tri Mulyono ini, turut dihadiri sejumlah pembicara.

Selain Airlangga, juga hadir Peneliti Litbang Kompas Yohan Wahyu, Pengamat Ekonomi Politik Fachry Ali dan Dosen Fakultas Ilmu Budaya Unair, Pradipto Niwandhono.

Airlangga melanjutkan persoalan tersebut saat ini belum tersentuh optimal oleh kalangan elite politik.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *