Ngeri! Kegelapan Segera Datang Eropa, Prancis Kena Duluan

Foto: Menara Eiffel (REUTERS/Gonzalo Fuentes)
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id — Suhu yang mendekati nol dalam beberapa hari mendatang akan menguji ketahanan jaringan listrik Prancis. Hal ini terjadi pasca timbulnya kemungkinan pemadaman listrik di negara itu.

Utilitas Prancis EDF mengalami penurunan dalam output listriknya ke level terendah 30 tahun pada awal tahun 2022. Ini karena rekor jumlah pemadaman reaktor nuklir dan berpacunya Prancis dengan waktu untuk memastikan instalasi energi dapat berjalan dengan kapasitas penuh selama musim dingin.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

“Prancis lebih rentan terhadap krisis energi Eropa,” kata konsultan energi di EnAppSys, Jean-Paul Harreman, dikutip Reuters (6/12/2022).

“Ini dipicu oleh dampak perang di Ukraina, daripada beberapa negara Eropa lainnya karena ketersediaan nuklir yang rendah dan permintaan di sana yang sangat sensitif terhadap suhu,” tambahnya.

Suhu November memang mengurangi penggunaan listrik di Prancis. Namun suhu terus turun pada Desember ini dan diperkirakan akan tetap mendekati nol dalam pekan ini dan berikutnya.

Pada hari Senin, ketersediaan nuklir yang lebih rendah memang masih dapat diimbangi oleh pasokan dari tetangga Prancis dan produksi tinggi dari pembangkit listrik berbahan bakar gas. Meski begitu, aplikasi peringatan EcoWatt RTE, akan memberikan peringatan tentang puncak permintaan atau risiko pemotongan.

“Belum cukup dingin untuk itu, tapi kami melihat Prancis mencapai batas impornya,” kata Harreman.

Analis Refinitiv Nathalie Gerl mengatakan bahwa dengan perkiraan yang mengarah ke suhu yang lebih dingin pada pekan depan. Ia menyebut kebutuhan akan makin ketat pada Senin 12 Desember mendatang.

“Konsumsi akan mencapai puncaknya pada 80 GW (versus 73 GW pada 5 Desember), sementara tenaga angin diperkirakan akan berada di bawah normal. Jika ketersediaan nuklir tetap pada 37-38 GW, risiko kesenjangan pasokan akan jauh lebih parah daripada saat ini,” ujarnya.

Sejauh ini, Presiden Prancis Emmanuel Macron terus menghimbau warga agar tidak panik dengan ancaman pemadaman di musim dingin. Namun, ia tidak menutup mata dari opsi pemadaman.

“Adalah legal bagi pemerintah untuk mempersiapkan kasus-kasus ekstrim yang berarti memutus aliran listrik selama beberapa jam per hari jika kita tidak memiliki daya yang cukup,” paparnya.

Sumber: cnbcindonesia

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *