Hajinews.id – Pelan tapi pasti, nuansa Islam yang diusung Qatar dalam perhelatan Piala Dunia kali ini mulai mengubah paradigma global tentang citra ajaran yang benar.
Islam yang melanda Barat semakin tergerus seiring antusiasme dan kemasyhuran turis mewarnai maraknya perhelatan Piala Dunia yang akan dituan rumahi Qatar.
Berikut ini adalah pembahasan tentang pandangan yang berkembang tentang Islam yang ditingkatkan oleh Piala Dunia yang sedang berlangsung di negara Qatar.
Muslim paling dibenci di Amerika Serikat Sudah bukan rahasia lagi bahwa mayoritas pemeluk agama Islam adalah masyarakat yang diperlakukan kurang layak di negara-negara Barat, khususnya Amerika Serikat.
Menurut riset yang dilakukan para sosiolog Universitas minnesota Amerika tahun 2016 lalu. tingkat ketidaksukaan masyarakat Negeri Paman Sam terhadap kelompok muslim sangat tinggi.
Yakni berada di angka 45,5% atau hampir setengah dari mereka tidak menyukai keberadaan muslim di negara adikuasa tersebut.
Tidak cukup sampai disitu saja, rasa tidak suka ini bahkan disalurkan ke dalam bentuk kekerasan yang kerap meneror keseharian seorang muslim.
Isu Islamophobia ini tergambar dari reaksi generasi milenial yang umumnya toleran menunjukkan sentimen anti muslim yang relatif kuat.
Penyebab / faktor
Berdasarkan riset selain perbedaan pandangan hidup yang begitu fundamental berbagai studi telah menunjukkan bahwa lahirnya Islamophobia ini setidaknya disebabkan oleh beberapa faktor.
Adapun Faktor yang paling mendasar adalah media yang berperan sebagai penggiring opini masyarakat dikuasai oleh mereka yang tidak mengenal Islam bahkan dari mereka yang anti Islam itu sendiri.
Ada juga beberapa faktor seperti agama yang memang selalu menjadi kendaraan politik dan kecemasan bangsa Barat akan kekuatan dan kemajuan Islam hingga dapat mempengaruhi berbagai sektor di sisi mereka.
Tangisan Van Jones
Reporter kenamaan CNN menghadapi diskriminasi serta rasisme yang tak berkesudahan di negaranya tersebut.
Secara harapan pun muncul bagi umat muslim Amerika ketika jawaban presiden terpilih Amerika saat ini resmi ditunjuk memimpin Negeri pusat peradaban modern dunia.
Menanggapi hal itu Van Jones pakar analisis politik CNN dan penasehat Presiden Barack Obama dulu terisak tangis telah merasa gembira arti demokrasi sesungguhnya akan terealisasi pada pemerintahan.
Sebagai mantan penasehat khusus ekonomi berkelanjutan era Barack Obama Van Jones mengatakan bahwa diskriminasi yang mereka lakukan terhadap minoritas khususnya dari kalangan muslim akan menjadi masalah jangka panjang bagi perekonomian Amerika.***