Keterlaluan! KCIC Minta Konsesi Kereta Cepat Jadi 80 Tahun, Alvin Lie: Sekalian Aja 800 Tahun, Jangan Tanggung

Kredit Foto: PLN
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id — Mantan Anggota Ombudsman RI, Alvin Lie menyoroti Kementerian Perhubungan (Kemenhub) yang menyatakan PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) selaku operator Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) meminta penambahan waktu konsesi atau hak operasi hingga 80 tahun. Sebelumnya, KCIC hanya mendapatkan konsesi selama 50 tahun setelah kereta cepat beroperasi.

Hal itu ditanggapi Alvin Lie melalui akun Twitter pribadi miliknya. Dalam cuitannya, Alvin Lie menyindir soal waktu konsesinya.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Alvin Lie juga menyinggung kalau konsesi 80 tahun seakan tanggung.

“Skalian aja 800 Tahun konsesinya. Jangan tanggung-tanggung,” ujar Alvin Lie dikutip NewsWorthy dari akun Twitter pribadi miliknya, Jumat (9/12).

Sementara itu, Plt Dirjen Perkeretaapian Kemenhub Risal Wasal menjelaskan pada 15 Agustus lalu, KCIC meminta penyesuaian masa konsesi.

KCIC menyatakan alasan meminta konsesi diperpanjang karena ada beberapa kendala yang mengubah kelayakan bisnis pada proyek tersebut.

“KCIC meminta penyesuaian masa konsesi kereta cepat Jakarta-Bandung, di mana terdapat beberapa kendala yang mengubah kelayakan bisnis proyek dan butuh penyesuaian masa konsesi jadi 80 tahun,” ungkap Risal Wasal dalam rapat kerja dengan Komisi V DPR RI di Gedung DPR RI, Jakarta Pusat, Kamis (8/12).

Risal melanjutkan KCIC menjelaskan ada beberapa urgensi yang mendorong penambahan konsesi harus dilakukan. Pertama, untuk meningkatkan indikator kelayakan proyek KCJB dalam rangka memenuhi kebutuhan pendanaan cost overrun sehingga proyek dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu.

“Kedua menjaga kesinambungan proyek sehingga bisa memaksimalkan dampak positif ke berbagai aspek. Baik sosial, ekonomi, politik, lingkungan, teknologi, pendidikan, dan kontribusi ke pendapatan negara. Selain itu juga akan mempererat hubungan kedua negara,” papar Risal.

Sebagai informasi, pembengkakan biaya proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung tembus USD 1,449 miliar atau setara Rp21 triliun lebih. Biaya proyek yang awalnya diprediksi USD 6,071 miliar kini menjadi USD 7,5 miliar.

Sumber: newsworthy

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *