17 Parpol Bersaing di Pemilu 2024, Ini Pandangan Politik Al-Qur’an

17 Parpol Bersaing di Pemilu 2024
17 Parpol Bersaing di Pemilu 2024
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id – Panggung politik 2024 semakin memanas setelah Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Rabu (14/12/22) resmi mengumumkan 17 parpol atau parpol yang lolos ke Pemilu 2024.

Informasi tersebut diperoleh langsung dari Ketua KPU Hasyim Asyari melalui undian bernomor urut di kantor KPU Jakarta Pusat untuk partai politik peserta pemilu 2024.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

“Menetapkan 17 partai politik yang memenuhi syarat peserta Pemilu, anggota Dewan Perwakilan Rakyat dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Tahun 2024,” katanya sebagaimana dikutip dari kanal Politik Liputan6.com, Kamis (15/12/22).

Sebagai informasi, beberapa Parpol berdasarkan nomor urut yang telah ditetapkan adalah sebagai berikut:

  1. Partai Kebangkitan Bangsa (PKB),
  2. Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra),
  3. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP),
  4. Partai Golongan Karya (Golkar),
  5. Partai Nasional Demokrat (Nasdem),
  6. Partai Buruh,
  7. Partai Gelombang Rakyat Indonesia (Gelora),
  8. Partai Keadilan Sejahtera (PKS),
  9. Partai Kebangkitan Nasional (PKN),
  10. Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura),
  11. Partai Gerakan Perubahan Indonesia (Garuda)
  12. Partai Amanat Nasional (PAN)
  13. Partai Bulan Bintang (PBB)
  14. Partai Demokrat
  15. Partai Solidaritas Indonesia (PSI)
  16. Partai Persatuan Indonesia (Perindo) dan
  17. Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Terlepas dari hangatnya suhu politik yang puncaknya dapat kita rasakan di 2024 mendatang, ternyata Al-Qur’an, sebagai kitab suci umat Islam telah berbicara masalah politik. Lalu bagaimana pengertian politik perspektif Al-Qur’an? Tulisan ini akan membahasnya.

Makna Politik Perspektif Al-Qur’an

Pembahasan pengertian politik agar lebih komprehensif terlebih dahulu mengembalikan asal muasal kata politik tersebut. Kata politik pada mulanya terambil dari bahasa Yunani dan atau Latin politicos atau politocus yang  berarti  relating to citizen.

Keduanya berasal dari kata polis yang berarti kota. Kamus Besar Bahasa Indonesia mengartikan kata politik sebagai segala urusan dan tindakan (kebijakan, siasat,  dan sebagainya) mengenai pemerintahan negara atau terhadap negara lain. Juga dalam arti kebijakan, cara  bertindak (dalam menghadapi atau menangani satu masalah).

Sementara, Mengutip laman NU, dalam kamus-kamus bahasa Arab modern, kata politik biasanya diterjemahkan dengan kata siyasah. Kata ini terambil dari akar kata sasa-yasusu yang biasa diartikan mengemudi, mengendalikan, mengatur, dan sebagainya. Dari akar kata yang sama ditemukan kata sus yang berarti penuh kuman, kutu, atau rusak.

Menurut Pakar Tafsir Muhammad Quraish Shihab dalam Wawasan Al-Qur’an: Tafsir Maudhu’i atas Pelbagai Persoalan Umat (2000) menjelaskan bahwa dalam Al-Qur’an tidak ditemukan kata yang terbentuk dari akar kata sasa-yasusu, namun ini bukan berarti bahwa Al-Qur’an tidak menguraikan soal politik. Sekian banyak ulama Al-Qur’an yang menyusun karya ilmiah dalam bidang politik dengan menggunakan Al-Qur’an dan  sunnah Nabi sebagai rujukan.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *