Pejabat Mantu, Rakyat Gemuyu

Pejabat Mantu
Mundzar Fahman, Dosen Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri Bojonegoro.
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Oleh: Mundzar Fahman, Dosen Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri Bojonegoro.

Hajinews.id – Minggu lalu Presiden Jokowi ngunduh mantu di Solo. Putra beliau: Kaesang Pangareb menikahi Erina Gudono. Mbak Erina kini  resmi jadi menantu Ibu Iriana Jokowi. Nama ibu mertua dan menantu agak mirip ya.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Minggu hari ini, Bupati Bojonegoro Hj. Anna Mu’awanah juga ngunduh mantu. Tapi di Jakarta. Bukan di Solo atau Jogja. Juga, bukan di Bojonegoro.

Tulisan ini tidak bermaksud membandingkan dua hajatan itu. Karena levelnya memang sangat beda. Yang di Solo berlevel nasional karena yang puya gawe seorang presiden. Sedangkan resepsi yang di Jakarta yang punya gawe seorang bupati.

Banyak pujian, sekaligus kritikan terhadap dua hajatan itu. Juga, ada kekhawatiran dari sebagian warga. Ada pro dan kontra. Maklum. Yang punya gawe pejabat publik.

Warga yang pro menilai, kedua resepsi pernikahan itu baik-baik saja. Banyak sisi positifnya. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Apalagi, dikritisi dan dipersoalkan. Mereka bahkan menuduh orang-orang yang mengkritiknya hanyalah kelompok nyinyir. Negative thinking, dan sebagainya.

Tetapi memang, ada warga yang berpikir lain. Mereka khawatir, dalam acara-acara seperti itu banyak pejabat negara/daerah yang dilibatkan sebagai panitia. Sehingga, sulit dibedakan antara hajatan pribadi atau keluarga, dengan hajatan negara. Yang lebih dikhawatirkan, jangan-jangan ada duit negara atau pemerintah daerah mengalir secara ilegal ke acara seperti itu.

Ada juga warga menilai prosesi pernikahan Kaesang-Erina berlebihan. Konon, yang diundang sekitar 6.000 an orang. Uang untuk mahar (maskawin) Rp 300 ribu juga dicarikan yang nomor serinya istimewa. Konon, hanya orang Bank Indonesia tertentu yang bisa  mencarikan uang tersebut. (Republika.co.id//16 desember 2022).

Juga, ada yang menyoroti sepatu/sandal yang dipakai Ibu Iriana Jokowi. Katanya, harganya Rp 10 juta lebih. Terbuat dari kulit kambing. Kata nitizen, sepatu yang dipakai Ibu Negara itu bermerk Hermes Oasis. (Liputan6.com//16 desember 2022). Kok yo sempat-sempate nitizen nginceng sandale Ibu Iriana. Saking ngefansnya kali ya, hehehe…

Salah satu yang positif dari hajatan Pakde Jokowi, banyak warga bisa ikut gemuyu (tertawa) dari acara itu. Khususnya warga Solo. Mereka bisa menikmati menu-menu yang disiapkan secara gratis. Konon, ada belasan ribu porsi makanan gratis disiapkan panitia. Bakul makanan dan minuman di sana juga kebagian berkah. Iso melok gemuyu. Begitu pula rakyat yang kebagian makanan gratis itu. Walau harus sabar antre cukup lama.

Menurut saya, pada dasarnya baik-baik saja jika ada orang kaya menggelar hajatan mewah dan  meriah. Misal para penguasaha sukses, Atau, para selebritis papan atas. Atau, para pejabat publik di pusat ataupun di daerah. Apalagi, jika pesta itu mengundang wong cilik, dan wong cilik bisa ikut menikmati menu secara gratis. Mereka bisa ikut gemuyu. Itu positif.

Tetapi, yang perlu dihindari adalah jangan sampai acara-acara seperti itu justru merepotkan wong akeh. Misal, yang diundang tempatnya sangat jauh. Yang tentunya butuh dana besar untuk bisa datang ke lokasi undangan. Biaya transportasinya, akomodasinya, dan sebagainya. Apalagi jika ada tradisi buwohnya. Infonya, acara resepsi pernikahan Kaesang-Erina gratis. No buwohan.

Jika lokasinya jauh dan ada buwohannya, itu mungkin justru merepotkan yang diundang. Satu sisi, jika yang mengundang atasan, tentu anak buah akan takut jika tidak datang. Itu artnya, seseorang datang bukan karena tulus dan senang. Tetapi lebih karena takut dan terpaksa.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *