Gus Baha: Satu Amal Perbuatan Lebih bernilai dari 60 tahun Beribadah

Amal Perbuatan Lebih bernilai dari 60 tahun Beribadah
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id – Dalam sebuah kajian, Gus Baha pernah menjelaskan suatu perbuatan yang dilakukan hanya beberapa kali, namun nilai pahalanya sama dengan ibadah selama 60 tahun.

Sayangnya, banyak orang yang tidak menyadari perbuatan ini, bahkan amalan ini.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Nah, amalan apa yang dimaksud?

Dalam kajian yang diunggah kanal YouTube Nyantri Berkah, Gus Baha mengisahkan bahwa Imam Ahmad sangat menghormati Imam Syafi’i. Namun, putri Imam Ahmad tidak menerimanya.

Suatu hari Imam Syafi’i semoga Allah merahmatinya berkunjung kerumah Imam Ahmad bin Hambal.

Imam Ahmad mempunyai seorang putri yang shalihah; kalau malam beribadah, siang berpuasa dan menyukai kisah orang-orang shalih. Putri beliau ini ingin sekali melihat lmam Syafi’i secara langsung sebab sang ayahnya sangat menghormatinya.

Ketika Imam Syafi’i berkunjung kerumah mereka, sang putri merasa sangat senang dan berharap bisa melihat apa saja yang di kerjakan imam Syafi’i serta mendengar ucapan-ucapannya.

Setelah selesai makan malam bersama, Imam Ahmad menuju tempat shalat untuk melakukan salat dan dzikir, Imam Syafi’i tiduran terlentang, sedangkan sang putri selalu mengawasi Imam Syafi’i sampai fajar.

Di pagi hari, sang putri berkata kepada ayahnya: “wahai ayahku… Apakah benar dia ini Imam Syafi’i yang engkau ceritakan padaku dulu?”

Imam Ahmad: ” benar anakku ..”
Putri: “aku mendengar bahwa engkau menghormati Imam Syafi’i, tapi apa yang aku lihat tadi malam dia…tidak salat, tidak dzikir tidak pula wirid? dan aku juga melihat ada 3 hal yg aneh”.

Imam Ahmad: “apa saja 3 hal itu, wahai anakku?”

Putri:” ketika kita sajikan makanan kepada Imam Syafi’i, dia makan banyak sekali dan ini berbeda dengan yang ku dengar. Ketika masuk kamar, dia tidak beribadah salat malam. Dan ketika salat subuh bersama kita, dia salat tanpa wudlu.”

Ketika agak siang dan mereka berbincang-bincang, Imam Ahmad berkata kepada Imam Syafi’i tentang apa yang dilihat oleh putrinya, lalu Imam Syafi’i -semoga Allah merahmatinya- berkata: “Wahai aba Muhammad, aku memang semalam banyak makan karena aku tahu bahwa makananmu adalah halal dan engkau adalah orang mulia, sedangkan makan orang mulia adalah obat, kalau makanan orang bakhil adalah penyakit, jadi, aku makan bukan untuk kenyang tapi untuk berobat dengan makananmu.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *