Langkah Cepat PM Malaysia Anwar Ibrahim, untuk Menyederhanakan aturan TKI

Langkah Cepat PM Malaysia Anwar Ibrahim
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id – Pemerintah Malaysia yang dipimpin oleh Perdana Menteri Anwar Ibrahim mengambil langkah baru untuk mempermudah masuknya tenaga kerja asing ke wilayah tersebut. Hal itu disampaikan sehari setelah kunjungan ke Indonesia dan pertemuan dengan Presiden Joko Widodo.

Dalam sebuah laporan oleh media Malaysia The Star, Menteri Dalam Negeri Malaysia Datuk Seri Saifuddin Nasution Ismail mengatakan aplikasi untuk mempekerjakan pekerja asing dari Indonesia dan 14 negara lain akan disetujui dalam waktu tiga hari.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Secara rinci, 14 negara lain selain RI adalah India, Thailand, Kamboja, Nepal, Myanmar, Laos, Vietnam, Filipina, Pakistan, Sri Lanka, Bangladesh, Turkmenistan, Uzbekistan, dan Kazakhstan.

“Hal itu termasuk dalam relaksasi rencana penerimaan tenaga kerja asing yang telah disepakati Kabinet. Dalam rencana ini, pemberi kerja akan diizinkan untuk mempekerjakan pekerja dari 15 negara berdasarkan kebutuhan dan kemampuan pemberi kerja saat ini tanpa harus melalui prasyarat perekrutan dan kuota kualifikasi, “kata Saifuddin saat konferensi pers di Perdana Putra, Selasa (10/1/2023).

Saifuddin mengatakan Pasal 60(K) Undang-Undang Ketenagakerjaan akan diterapkan pada rencana khusus ini, di mana pemberi kerja harus memenuhi persyaratan antara lain seperti pembayaran upah minimum.

“Tetapi majikan harus mengajukan aplikasi mereka dan kami akan memberikan persetujuan dalam waktu tiga hari di bawah rencana ini,” tambah Saifuddin.

Sebelumnya, saat di Jakarta, Anwar menyebut banyak pihak di Indonesia yang mengeluhkan terkait layanan serta hak-hak Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang berada di negara pimpinannya itu. Ia mengatakan para TKI diperlakukan semena-mena layaknya sebuah bentuk perbudakan modern.

Nasehat Kepemimpinan dari sang Perdana Menteri
Anwar Ibrahim

“Apa yang pekerja itu ke agen terlalu tinggi, padahal upah mereka rendah. Saya bilang Presiden Jokowi harus ke Malaysia secepat mungkin, bulan Juni. Sistem ini bisa diselesaikan sebelum Presiden (Jokowi) datang,” ujarnya dalam CT Corp Leadership Forum di Auditorium Menara Bank Mega, Jakarta, Senin (9/1/2023).

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *