Kisah Abu Nawas: Minta Bantuan Malaikat Langit untuk Lempar Batu ke Pencuri

Minta Bantuan Malaikat Langit untuk Lempar Batu
Minta Bantuan Malaikat Langit untuk Lempar Batu. Foto: ilustrasi: Malaikat langit/unsplash
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id – CERITA Abu Nawas kali ini berawal dari adanya pencuri di Kota Baghdad. Si pencuri itu sebenarnya sering tertangkap oleh warga, namun tidak pernah jera dengan perbuatannya.

Suatu hari ia mencuri di rumah salah seorang saudagar kaya raya. Ketika sedang menjarah barang-barang berharga, dia kepergok oleh si pemilik rumah. Saudagar kaya tersebut langsung berteriak minta tolong.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

“Ada pencuri, ada pencuri,” teriak saudagar kaya raya tersebut, seperti dikutip dari kanal YouTube Humor Sufi Official, Sabtu (14/1/2023).

Mendengar ada teriakan, para warga langsung berlari menuju rumah saudagar kaya itu. Mereka lalu mengepung si pencuri agar tidak bisa melarikan diri.

Tapi anehnya si pencuri tampak terlihat tenang. Dia sama sekali tidak ada niat kabur. Justru ia menghampiri warga yang mengepungnya.

Tentu saja warga langsung membekuknya, bahkan ada beberapa orang yang hendak memukuli, dan ada juga yang ingin melemparinya dengan batu.

Di saat itulah datang menteri istana untuk mengamankan si pencuri. “Kalian tidak boleh main hakim sendiri. Jangan sampai ada yang memukul si pencuri, apalagi melempari dia dengan batu,” teriak tuan menteri kepada para warga.

“Tapi dia sudah seringkali mencuri, tuan menteri. Kami sangat geram dengan ulahnya. Biarkan kami memukulinya supaya jera,” sahut salah seorang warga.

“Kita lempari batu saja ke kepalanya biar tidak meresahkan warga,” timpal warga yang lain.

Melihat emosi warga yang mulai tidak terbendung, tuan menteri lalu berkata, “Kalau ada yang berani menyakiti si pencuri ini, aku tidak segan-segan menghukum kalian. Kalian boleh memukul atau melempar batu ke pencuri ini, tapi ada syaratnya.”

“Apa itu syaratnya? Kami sudah tidak sabar ingin menghukumnya,” tanya para warga penasaran.

“Syaratnya adalah siapa yang tidak pernah memiliki kesalahan, boleh memukul atau melempari batu ke pencuri ini,” jelas tuan menteri menjelaskan dengan persyaratan tersebut.

Para warga hanya terdiam, sebab mana mungkin ada manusia yang tidak punya salah, bahkan anak kecil pun pernah melakukan kesalahan. Akhirnya para warga membubarkan diri, sementara si pencuri dibawa oleh tuan menteri dengan dalih akan diproses di pengadilan.

Tapi kenyataannya di tengah jalan si pencuri malah dibebaskan dan disuruh pulang. Usut punya usut ternyata si pencuri adalah sahabat karib tuan menteri.

Beberapa hari kemudian si pencuri kembali beraksi dan setiap kali tertangkap warga, tuan menteri selalu datang menolong. Begitulah seterusnya hingga suatu ketika si pencuri menyatroni rumah Abu Nawas.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *